INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Sepeninggal KH. Chudlori, kepengasuhan Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) dipegang putra-putranya, yakni KH. Abdurrahman Chudlori, KH. Mudrik Chudlori dan KH. Mahin Chudlori.
Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz lahir pada tanggal 17 Desember 1937, di Desa Kajen, Margoyoso Pati. Beliau merupakan putra ketiga dari enam bersaudara KH. Mahfudz bin Abdussalam al- Hafidz (w. 1944 M) dengan Hj. Badi’ah (w. 1945 M).
Wisata dan Berziarah Makam KH. Chudlori Magelang di komplek pesantren API desa Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Provinsi jawa tengah.
Kyai Achmad ditinggal ayahnya pada usia 8 tahun. Dan sebelumnya pada usia 4 tahun, Kyai Achmad sudah ditinggal ibu kandungnya yang wafat ditengah perjalanan di laut, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji.
Sejak kecil, Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz memulai pendidikannya dengan diasuh oleh ayahnya sendiri. Ayahnya adalah sosok kyai yang memiliki jalur nasab dengan Syekh Ahmad Mutamakkin.
"Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar meminum air Zamzam (dengan niat) agar seperti kedudukan Imam Adz-Dzahabi di bidang hafalan Hadis, dan ternyata beliau bisa mencapai derajat itu bahkan melebihinya."
Menurut Imam Ghazali, marah adalah bara yang tersembunyi di hati, seperti bara yang terselubung di bawah abu. Ia tidak akan muncul kecuali jika dipicu oleh kesombongan yang bersembunyi dalam jiwa manusia.
KH. Imam Suhrowardi adalah salah satu sosok kyai kharismatik yang sangat dihormati oleh masyarakat Blitar, khususnya kalangan Nahdliyin. Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren APIS Sanan Gondang, sebuah pesantren yang didirikan oleh almarhum ayahnya, KH. Shodiq Damanhuri. Sejak awal, KH. Imam mendedikasikan hidupnya untuk berkhidmat di Nahdlatul Ulama
Perang Hittin terjadi pada 4 July 1187 Masehi, bertepatan dengan bulan Rajab 583 Hijriah, antara pasukan Muslim yang pimpin oleh Salahuddin Al-Ayyubi melawan tentara salib dari Kerajaan Yerusalem. Perang ini merupakan puncak dari perjuangan Salahuddin untuk membebaskan Yerusalem dan wilayah sekitarnya dari kekuasaan Pasukan Salib.
Jumhur ulama sepakat bahwa perjalanan ini dilakukan Rasulullah SAW secara jasmani dan ruhani sekaligus. Ini merupakan salah satu mukjizatnya yang agung, yang dianugerahkan Allah kepadanya. Kisah lengkap mengenai peristiwa ini dituturkan Bukhari dan Muslim.