INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Abdul Aziz Masyhuri Denanyar merupakan seorang ulama kharismatik asal Jombang, Jawa Timur, yang dikenal sebagai penerus dan pengasuh Pondok Pesantren Maba’ul Ma’arif Denanyar. Ia merupakan keturunan dari KH. Bisri Sayansuri, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh penting dalam sejah pesantren di Indonesia.
KH. RA. Memed, beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Darul Hidayah, Bandung, keilmuan beliau dari pesantren Sukamanah Tasikmalaya hingga pesantren Tebuireng Jombang dibawah asuhan KH. Hasyim Asy'ari.
Rasulullah SAW kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh dan senyum yang menentramkan hati, kemudian balik bertanya, "Wahai pemuda, apakah kamu pernah sakit, pernah dikhianati, dizalimi pernah tak enak hati, pernah gundah tanpa sebab yang pasti, pernah mendapat masalah yang besar?"
Dalam hidup, cobaan adalah sesuatu yang pasti akan datang. Kita semua akan mengalaminya, entah itu dalam bentuk masalah, kesedihan, kehilangan, atau ujian lainnya.
Kisah ini menjadi pelajaran tentang bagaimana kewalian dan kemuliaan seseorang seringkali tersembunyi dari pandangan umum. Sebagaimana ungkapan la ya’riful wali illal wali, hanya seorang wali yang mengenal wali lainnya, kehadiran Gus Baha dan Ning Winda di tengah masyarakat adalah cermin dari ketawadhuan sejati yang menjadi kekuatan utama dalam dakwah dan pendidikan umat.
KH. Abdul Aziz Masyhuri lahir pada 17 Juli 1942 di Jombang. Beliau merupakan putra keenam dari 13 bersaudara, dari pasangan KH. Masyhuri dan Hj. Aminah Syahid.
KH. M. Basori Alwi Murtadlo Ulama Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Timur
"Orang fasik pun ada dua macam. Pertama ada yang lugu, ada yang tidak. Orang fasik yang benar-benar lugu, bertanya caranya ingin bertaubat, ia memang ingin taubat. Kalau yang enggak, memang ingin mempersulit,"
KH. Moh. Hasan Mutawakkil 'Alallah, S.H., M.M Ulama Nahdlatul Ulama Probolinggo Jawa Timur
Pesantren Zainul Hasan sejak awal pendiriannya dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Genggong yang didirikan oleh KH. Zainul Abidin pada tahun 1839 M / 1250 H.