Sungguh, aku mengkhawatirkan kalian atas dua hal: pertama, terlalu berangan-angan kosong; kedua, mengikuti hawa nafsu. Terlalu berangan-angan akan melupakan kehidupan akhirat dan mengikuti hawa nafsu akan menutup pintu kebenaran.
Baru saja Nabi Adam AS bersenang-senang makan buah, berjatuhanlah seluruh perhiasan Syurga. Tidak ada yang menempel di tubuhnya selain mahkota yang ada di kepala. Tidak ada yang bisa dipakai untuk menutup auratnya kecuali daun-daun yang berguguran di Syurga.
KH. M Ilyas Syarqawi, Pengasuh Pesantren Annuqayah Sumenep
“Telah sampai kepada kami surat-surat dari Amirul Mukminin, namun kami tidak tau apa yang harus kami perbuat terhadap surat-surat itu. Kami telah membaca salah satu surat yang dikirim di bulan Sya’ban. Kami tidak tahu apakah Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”
Tahun Baru Islam disebut juga dengan Tahun Baru Hijriyah. Tahun Hijriyah merupakan tahun yang menjadi pedoman umat Islam dalam menandai peristiwa bersejarah.
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam Kitab Fathul Bari, jilid VII, hlm. 308, bahwa musyawarah penentuan tahun baru Islam (kalender hijriah) ini terjadi tahun 17 H, yaitu tahun keempat kepemimpinan Amirul Mukminin Umar bin Khattab.
Masih ingat dengan Abu Muslim Al-Khurasani? Salah seorang panglima perang Bani Abbasiyah yang sangat kuat dan cakap dalam bertempur. Beberapa orang pada masa itu menyebutnya Al-Hajjaj nya Bani Abbasiyah, kita dulu telah membahas bagaimana kejamnya Al-Hajjaj kepada orang-orang di Kuffah dan Basrah, nah ini ada versi lainnya dari orang tersebut.
Usai kuliah, pada 1969, kondisi ekonomi Indonesia tengah menjalani transisi kepemimpinan. Lapangan kerja belum banyak tersedia, sehingga Kyai Hasyim menjalani profesi ganda sebagai guru honorer di SMP Al Iman dan meneruskan pekerjaan membuat tahu dari orangtuanya.
KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah
KH. Tb. A. Rafe’i Ali adalah seorang ulama yang mempunyai kharisma dikalangan masyarakat Jaha, Labuan- Pandeglang. Ia lahir pada tanggal 05 bulan Juli tahun 1939 di Citundun, Warung Gunung, Lebak-Banten. Ia merupakan seorang pendiri pesantren An-Nizhomiyyah di Jaha Pandeglang.