KH. Abdullah Schal bin Ny. Romlah binti KH. Imron bin KH. M. Kholil (Mbah Kholil) bin KH. Abdul Latief dikenal sebagai seorang ulama yang doanya mandih pangocep (cepat diijabah) oleh Allah SWT. Apa yang dikatakannya bisa terjadi, atas izin Allah Swt.
Menurut Mbah Kiai Maimoen Zubair atau Moen Allahummaghfirlahu, lafadz الله terdiri atas empat huruf, yakni alif (ا), lam (ل), lam (ل), dan ha (هـ). Tidak ada satupun yang sama dengan Allah, begitu juga tidak ada nama yang sama dengan Allah.
Agar kita lebih jelas akan dipaparkan sifat-sifat tersebut serta contoh-contoh sebagian peristiwa serta kehidupan beliau sehingga kita dapat meniru sifat dan sikap keteladanan beliau yang juga senantiasa ditanamkan bagi santri-santrinya.
Acara Haul Abah Guru Sekumpul setiap tahun selalu ramai dan terus bertambah, di mana bagi para pecintanya momen haul tersebut terkadang selalu mereka upload ke media sosial sebagai tanda mereka sangat bangga memiliki ulama karismatik yang terkenal di dunia. Hingga berita ini sampai lah kepada seorang nenek dari luar pulau Kalimantan.
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, qoddasalloh sirrohu, memberi nasihat: “Ketahuilah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu ibadah paling mulia, bentuk ketaatan paling luhur, ibadah yang paling tinggi nilainya yang diperintahkan Allah SWT kepada kita, sebagai bentuk penghormatan, pemuliaan dan pengagungan terhadap derajat beliau.
Tuan Guru KH M Syarwani bin Abdan adalah seorang ulama yang hafal Al-Quran dan banyak menguasai berbagai macam ilmu. Beliau juga menjadi khalifah di Indonesia dari seorang waliyullah yang berpangkat Quthbul Ghaust di Mekkah Al-Mukarromah, yaitu Sayyid Muhammad Amin Al-Kutbiy, seorang ulama sufi di zamannya.
Berkat 2 kiai muda ini, Indonesia berhak untuk berbangga dan bersyukur, karena jarang orang tahu prestasi dan karya-karya kedua orang ini banyak dilirik oleh Dunia Internasional.
Teks di atas memiliki arti: “Ngalap berkah melalui sandal seorang wali labih utama dari pada dengan selainnya. Karena sandal di gunakan untuk membawa jasad seutuhnya.”
Malam ini saya mendapat kabar duka yang amat menyayat hati. Bulik saya, Bunyai Ishmah Ulinnuha, isteri dari Kiai Ulinnuha Arwani, pengasuh pesantren tahfidz yang besar di Kudus, Yanbu'ul Qur'an, wafat.
Aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah yang tergolong dalam aliran ahlussunnah wal jamaah memiliki kesimpulan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak bertempat.