Dalam suatu kesempatan KH. Kholil Bisri (kakak kandung KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) memberikan ijazah 'aam kepada para santri muda berupa "vitamin" anti-kanker (kantong kering).
Dalam manakib beliau diceritakan banyak ulama dari penjuru Nusantara belajar kepada beliau. Palembang memang dikenal sebagai kota tempat bermukim dan berdakwah para habib dan ulama besar
Akhir abad 19. Seorang pemuda bernama Saleh dan kedua temannya berangkat dari Pemalang, Jawa Tengah. Tujuannya menuju Bangkalan, Madura.
Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tengah duduk di pinggiran kota Madinah. Tiba-tiba melintaslah sebuah iring-iringan yang membawa jenazah seorang laki-laki.
kisah itu mengajarkan kepada manusia agar tidak terlalu takut dan panik di tengah situasi wabah. Sebab, kepanikan justru dapat semakin membahayakan kesehatan diri masing-masing
Berjejerlah guru-guru Pesantren Darussalam duduk di acara tersebut menunggu acara dilaksanakan. Waktu pun berjalan dan tibalah saat yang dinanti-nantikan, seseorang yang telah ditunggu dan yang akan memimpin acara haul tersebut tiba ditempat acara.
Kata Abah Guru Zaini Sekumpul, siapa yang ziarah ke kubur wali, maka dia akan termasuk dalam rombongan wali. Itu nanti diakhirat dan hajatnya cepat kabul berkat wali yang kita ziarahi.
Gus Baha merupakan pribadi yang sangat sederhana meskipun dikelilingi banyak Santri, banyak orang penting yang datang, Beliau tak pernah terlihat menjalani keseharian dengan bergaya, dalam menjalani kehidupannya beliau mempunyai beberapa Filosof Hidup diantaranya
Tulisan ini adalah sebagai penjelasan mengenai betapa Surat Al-Ikhlash (Qulhuwallaahu Ahad) memiliki keutamaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir disemua gerak-gerik dan penampilan beliau berdasarkan sunnah dan ada landasan haditsnya.