Dari sini kita menjadi paham bahwa dosa kecil bisa berujung pada konsekuensi besar. Oleh karena itu, menjaga hati, pandangan, dan perbuatan kita dari hal-hal yang diharamkan sangatlah penting. Hal ini tidak boleh diabaikan, apalagi diremehkan dampaknya.
Jawaban yang diberikan oleh Al-Habib Ahmad sangat menegaskan pentingnya prioritas dalam belajar. Beliau menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tentu lebih memilih halaqah ilmiah yang membahas hukum-hukum syariat.
AI-'AIIamah Al-Faqih Syaikh Zubair Dahlan (Mbah Zubair), ayahanda KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen) rahimahumallah, adalah sosok figur yang terkenal kealimannya dalam fiqih, ushul fiqih dan balaghah.
Ketika berumur 13 tahun, Kyai Utsman mulai mengalami kasyaf dengan mampu melihat Kakbah di Makkah secara jelas dari tempatnya berdiri. Bahkan disebutkan bahwa beliau mampu melihat perwujudan manusia menurut amalannya; ada yang berwujud anjing, babi, kera, dan sebagainya.
Dalam kitab Syu’abul Iman karya Imam Al-Baihaqi, terdapat sebuah kisah memilukan tentang seorang pemuda ahli ibadah yang zuhud. Pemuda ini dikenal sebagai seorang penghafal Al-Qur’an yang kehidupannya penuh dengan keimanan dan ibadah.
Selain berguru kepada para kekasih Allah SWT, Abah Guru Sekumpul juga bergaul dengan banyak tokoh yang merupakan sesama kekasih Allah. Di antara kisah menarik yang banyak dikenang terkait hal itu, adalah tentang hubungan Abah Guru Sekumpul dengan Habib Anis Al-Habsyi Solo.
Dikisahkan bahwa sekitar tahun 1990, Abah Guru Sekumpul pernah menerima tamu, kurang lebih sebelas orang wanita. Kesebelas wanita ini bermaksud minta nasihat dan petuah dari Abah Guru.
Ketahuilah, bahwa pintu husnul khatimah tidak pernah terkunci untuk para pelaku maksiat, selama tidak ada kesombongan dan kemunafikan di dalam jiwanya.
Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki hubungan yang akrab dan menaruh rasa ta’dzim yang besar kepada sosok ulama kharismatik asal Ploso, Kediri, KH. Hamim Tohari Djazuli yang akrab disapa Gus Miek.
Nasihat-nasihat para kyai selalu tertanam di dalam jiwa para santri, meski telah jauh berpisah atau bahkan telah ditinggal wafat. Nasihat-nasihat itu seakan menjadi pengikat ruhaniyah yang tidak boleh terputus selamanya.