Dalam menjalani kehidupan ini, seyogyanya kita tidak hanya berpikir bagaimana hidup kita bisa bahagia, tetapi juga termasuk bagaimana bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Panutan utama dalam berdakwah adalah Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena itu pendekatan atau cara berdakwah yang terbaik tidak lain harus juga mengikuti beliau.
"Orang-orang yang pengasih akan dikasihani (Allah) Yang Maha Pengasih, Maha Suci dan Maha Tinggi. Maka sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya orang yang ada dilangit (malaikat) akan mengasihimu."
Dalam Kitab Manaqib Imam Syafi'i karya Al-Baihaqi dijelaskan, bahwa Imam Syafi’i pernah menyebut mengenai tiga hal yang menjadi ukuran kehebatan seseorang. Bila orang sudah memiliki dan mengamalkan tiga hal ini, maka tidak bisa diragukan lagi bahwa orang tersebut adalah orang yang hebat.
Belakangan ramai dibicarakan sosok atlet muda bola voli asal Jember yang sukses berkarier di kancah Internasional. Namanya adalah Megawati Hangestri Pertiwi, tetapi akrab disapa dengan panggilan Megawati.
Jadullah Al-Qur'ani meninggal pada tahun 2003, dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang Muslim. Namanya dicatat sejarah sebagai orang yang telah mengabdi untuk Islam selama sekitar 30 tahun lebih, dan telah berhasil mengislamkan lebih dari 6 juta orang di Afrika.
Maka tidak berlebihan, Habib Muhammad bun Husein Al-Habsyi dalam sebuah kesempatan di acara Haul Solo tempo hari, pernah mengatakan bahwa Habib Ali Al-Habsyi adalah sosok pemegang panji cinta Rasulullah SAW.
Kisah ini menggambarkan betapa keberkahan dan rahmat Allah SWT itu terlimpahkan kepada setiap orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW. Banyak bershalawat, menyambut hari lahirnya dengan penuh penghormatan.
Gus Baha’ menegaskan bahwa memang wahyu yang datang kepada nabi itu tidak jarang susah dijangkau oleh akal. Hanya kecerdasan yang tinggi dan anugerah dari Allah yang mampu mengantarkan akal kita sampai pada taraf tersebut.
Pernyataan itu menyiratkan makna bahwa kebaikan penguasa berpengaruh terhadap kebaikan rakyat dan negara. Kebaikan itu menjadi sangat luas. Sedangkan doa untuk pribadi, pengaruhnya hanya untuk dirinya sendiri.