Banyak Hadis Nabi yang menerangkan tentang berbagai keutamaan di Hari ‘Asyura. Selain menyantuni anak yatim, berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk berbagi melapangkan rezeki keluarganya.
Sayyidina Ali berkata, tidak ada ibadah yang nilainya itu seperti berpikir. Dan berkata sebagian Ahli Ma’rifat “Berpikir adalah lampunya hati." Syekh Al Khafani berkata “Bertafakur di dalam hal-hal yang diciptakan oleh Allah, di dalam sakaratul maut, siksa kubur, dan prahara hari kiamat itu lebih baik, dari pada memperbanyak ibadah.
Berdasarkan pengertian syariat, seorang anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya dalam usia belum baligh. Sementara anak piatu adalah anak yang ditinggal oleh ibunya di usia sebelum baligh
Menurut informasi, makam Mbah Moen tahun ini, 2023 telah memasuki tahun keempat dan akan dilakukan pembongkaran untuk selanjutnya dipindahkan. Namun, subhanallah, jenazah KH. Maimoen Zubair dipastikan masih utuh dan tidak jadi dilaksanakan pemindahan.
Orang jahat ini diampuni oleh Allah karena merawat anak yatim. Bagaimana kisahnya?
"Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali.” (QS. al-Anbiya: 35)
Tradisi amaliyah agama seperti mengirimkan doa dan memintakan ampun kepada para pendahulu adalah tradisi kebaikan yang sudah dicontohkan sejak dari dulu. Dimana tradisi ini sudah tidak perlu lagi diperdebatkan. Di dalam Surat Muhammad ayat 19 juga disebutkan.
yaikh Abdul Qodir Al-Jailani adalah sosok wali besar yang sangat kharismatik. Beliau terkenal dengan sebutan Sulthonul Auliya’, pemimpin para wali.
Sayyidina Abu Bakar RA selalu mengiringi Rasulullah SAW berjalan pulang bersama setelah menunaikan shalat Isya berjamaah. Mereka berpisah ketika Nabi masuk rumahnya. Dan terkadang berpisah sejenak sangatlah terasa berat bagi Abu Bakar.