Kiai Ahmad, atau lebih banyak yang menyebutnya Kiai Hamid Kendal adalah orang yang mula-mula menyusun kalimat penutup salam, Billahit Taufiq wal Hidayah (versi lain ada yang menambahkan, war-Ridla wal-Inayah), pada tahun 1960-an.
Pelajaran tauhid yang sangat bernilai sebagai pelajaran hidup. Dahulu kala, ada seorang petani miskin yang memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, ada seorang saudagar kaya datang ingin membeli kuda itu dan menawarnya dengan harga yang sangat tinggi.
Sejarah akan tenggelam dalam bergulirnya waktu tanpa adanya bukti peninggalan, bukti peninggalan tersebut adalah saksi bisu atas terjadinya sebuah pristiwa di masa lampau. Tak heran jikalau benda-benda kuno, tapak tilas leluhur, dan warisan budaya dijaga dengan baik secara turun-temurun oleh setiap generasi-regenerasi demi menjaga utuhnya bukti sejarah.
Demikianlah sifat Allah, ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi Hak Allah.
Suatu hari Kiai Soleh bersama Istri dan anak putrinya sowan menghadap Mbah Syaiban di kediamannya, Desa Wonorojo, Tamanrejo, Sukorejo, Kendal. Setelah lama bercengkerama, tak terasa adzan Maghrib berkumandang dan Kiai Soleh pun hendak melaksanakan sholat Maghrib bersama istrinya di Masjisld Baitul Muttaqin Wonorojo yang berada tepat di depan rumah Mbah Syaiban.
Laduni.ID Jakarta - Di Kufah Imam Abu Hanifah mempunyai tetangga yang pekerjaannya jadi tukang sepatu.
Ini kisah tentang seorang perempuan dari Negeri seberang yang bekerja di USA. Dia berjilbab & memiliki akhlak yang bagus, suka membaca Ayat Kursi.
Laduni.ID Jakarta - Dikisahkan bahwa sopan santunnya beliau Syaikh Sayyid Abubakar sampai tidak pernah ditemukan duduk beliau duduk didepan tamu dan muridnya selain duduk rarabu' (duduk sopan).
Dalam sesi tanya jawab pada munas Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) tahun 2001, ada seorang alumni yang menanyakan kepada Masyayih tentang santri yang diboyongkan/dikeluarkan dari pondok, apakah boleh dan bisa diakui menjadi anggota Himasal?
Entah itu ketika pas kebetulan temannya sedang mayoran, atau pun ketika hari sedang baik karena ada teman sekamar yang kiriman. Ia selalu menolak ketika ditawari makan tempe, meski hanya sepotong sehingga akhirnya teman-teman seperjuangannya mengira bahwa Kang Manab itu mengidap alergi pada makanan berbahan baku kedelai tersebut.