Pesantren Tambakberas adalah pesantren dengan sejarah panjang di kota Jombang. Berdiri sejak tahun 1825, Pesantren Tambakberas hingga saat ini telah mencapai delapan generasi kepengasuhan
Habib Abdullah bin Alwi Baraqbah memberi pesan kepada mereka untuk memperbanyak shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan menjadi orang yang dermawan terhadap fakir miskin dan anak yatim
KH. Abdul Mu’thi atau yang biasa dipanggil dengan sapaan KH. Abdul Hamid Pasuruan merupakan seorang waliyullah yang masyhur pada masanya. Habib Umar Muthohar mengisahkan salah satu karomah beliau yang dapat mengetahui isi hati seseorang
Hadratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, menurut Sayyid Muhammad Asad Shahab, bukan hanya sosok yang memiliki perhatian besar terhadap dunia perkembangan dakwah Islam dan juga perjuangan, tetapi juga sosok yang memiliki kecintaan tinggi terhadap dunia literatur dan pustaka.
Saya tidak sedang berdialog dengan seorang artis yang mengatakan syair Ya Thoybah mengandung syirik. Sebab dia mendapatkan penjelasan dari seorang Ustaz Salafi yang gemar menghukumi syirik
Saya tidak sedang berdialog dengan seorang artis yang mengatakan syair Ya Thoybah mengandung syirik. Sebab dia mendapatkan penjelasan dari seorang Ustaz Salafi yang gemar menghukumi syirik
Kiai Siraj Payaman dan Kiai Nahrowi Dalhar merupakan dua ulama besar pada zamannya, masing-masing memiliki kelebihan dan karomah yang berbeda
Belum banyaknya para ulama di Nusantara yang memberikan perhatian penuh terhadap kajian hadis pada abad ke-20. Hingga datangnya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari, seorang santri dari Muhaddis Nusantara yang memiliki reputasi tinggi di Timur Tengah
Beberapa santri program Tahfidzul Qur'an sedang antri vaksin. Mereka menutup telinga karena ada suara music, gurunya memvideokannya. Sebagian netizen heboh. Sebagian oke, menghargai sikapnya, sebagian lagi menolak. Menganggapnya terlampau berlebihan.
KH Abdul Wahid Zaini merupakan pengasuh pondok pesantren Nurul Jadid, sejak muda beliau menujukkan kecintaan dan kepeduliannya pada pendidikan. Setelah dididik oleh sang ayah, KH Abdul Wahid Zaini meneruskan pendidikannya di Pondok Pesantren Peterongan Jombang