INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam kitab ini, Syaikhona Kholil menjelaskan bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah antara dua insan, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih berarti. Menjaga pandangan adalah bagian dari menjaga kesucian hati dan pikiran, sementara keberkahan sejati dalam pernikahan terletak pada hadirnya keturunan yang saleh.
Secara bahasa, kata imsak berasal dari bahasa Arab (الإمساك) yang berarti “menahan diri”. Dalam konteks puasa, imsak merujuk pada waktu di mana seseorang dianjurkan untuk mulai berhati-hati dalam makan dan minum sebelum fajar tiba.
Dalam kitab ini, Ajengan Marti mengulas berbagai aspek ilmu agama, termasuk sejarah dan silsilah Nabi Muhammad SAW serta keutamaan para nabi.
Syair ini menggambarkan ajaran fundamental KH. Ahmad Rifa’i tentang pentingnya fokus pada kehidupan akhirat, menjaga kebersihan hati, dan menjadikan takwa sebagai bekal utama. Baginya, iman yang kuat akan membawa ketenangan dan kebahagiaan sejati.
Syair KH. Bisri Mustofa ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa guru adalah cahaya dalam perjalanan ilmu. Tanpa bimbingan mereka, kita tidak akan sampai pada pemahaman yang benar. Maka, selayaknya kita meneladani pesan beliau: menghormati guru, menjaga adab dalam belajar, dan mengamalkan ilmu dengan penuh keberkahan.
Sebagai seorang ulama yang disegani, Syekh Abdul Hamid Kudus banyak menulis kitab yang menjadi rujukan umat Islam. Salah satu karyanya yang berharga adalah Irsyad al-Muhtadi, yang merupakan syarah (penjelasan) dari Kifayah al-Mubtadi.
Para ulama Nusantara terdahulu dengan bijaksana mengadaptasi ajaran Islam dalam budaya setempat tanpa menghilangkan esensinya. Penggunaan istilah “poso” yang berasal dari “upawasa” adalah salah satu contoh bagaimana Islam masuk ke Nusantara dengan pendekatan kultural yang harmonis.
Dalam konteks Indonesia, kata ta’jil mengalami pergeseran makna dari yang awalnya berarti “menyegerakan berbuka” menjadi istilah yang merujuk pada makanan ringan untuk berbuka puasa.
Selain sebagai seorang guru yang melahirkan generasi penerus keilmuan Islam, Syekh Ahmad Khatib juga produktif dalam menulis. Karyanya mencakup berbagai disiplin ilmu, tidak hanya dalam bidang akidah, fikih, dan usul fikih, tetapi juga ilmu yang lebih kompleks seperti matematika dan astronomi.
Kitab Adab al-Insan, merupakan karya penting Sayyid Utsman. Pada sampulnya tertulis, "Ini kitab bernama Adab al-Insan, artinya segala kelakuan manusia yang bijaksana, karangan hamba yang dhaif, Utsman bin Abdillah bin ‘Aqil." Kitab ini ditulis dalam aksara Jawi atau Pegon berbahasa Melayu dan selesai disusun pada September 1896.