Saya percaya ga percaya, ada yang bilang bahwa sakit saya sekarang ini diakibatkan karena guna-guna. Saya ga tahu siapa yang melakukannya.
Anak saya tidak bisa menerima kekalahan, sering marah dan menyalahkan orang lain
Anak laki-laki kami pada saat sebelum SD, kelihatan begitu perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
Mengingat saat anak-anak sedang tumbuh berkembang, saya tidak lagi muda saat itu. Belum lagi kalau kelak anak keempat, lahir. Makin lama saya memikirkan hal ini, makin cemas dan akhirnya khawatir
Seringkali kalau dikasih tahu, kelihatannya memperhatikan, tapi dia akan mengulangi kesalahannya dan tidak melakukan apa yang kami minta. Kami sudah mencoba berbagai cara, mulai dengan cara halus sampai agak keras seperti memarahinya.
Kami berencana pindah dari kota besar di sini ke kota kecil di Jawa. Kami punya dua anak perempuan, kelas 1 SMP dan kelas 2 SD. Bagaimana persiapan yang harus kami lakukan terutama untuk menyiapkan mental anak?
Anak yang kedua, umurnya 17 tahun, ini beda. Dia cenderung diam, kalau ditanya bagaimana sekolahnya? Jawabnya pasti singkat sekali, seperti “Biasa aja”
Saya tidak bisa menolak keinginan orang lain, baik itu orang tua, saudara atau teman. Terkadang saya merasa dirugikan, namun saya tidak kuasa menolaknya. Selain itu, saya sering menyetujui usulan-usulan yang bertentangan dengan pemikiran saya. Apakah saya termasuk “people pleaser”?
Saya sih selama pacaran itu jarang ada yang serius, yah cuma buat main-main aja. Menurut Bapak, apa yang saya lakuin, salah ga Pak?
Saya merasa kalau saya ngalamin gangguan, Pak. Teman-teman saya ngeluh kalau saya sering tidak care pada hal-hal kecil.