Hadratussyekh Mustaqim bin Husain lahir di desa Nawangan, Kecamatan Keras, Kediri, pada tahun 1901 M. Ayah beliau bernama Husain bin Abdul Djalil, yang merupakan keturunan ke 18 dari Mbah Panjalu, Ciamis, Jawa Barat (Ali bin Muhammad bin Umar).
KH. Wahid Zuhdi lahir pada hari Senin Wage, 17 Agustus 1959/13 Safar 1379 H di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Muhammad Zuhdi dan Nyai Hj. Khodijatul Kubro. Sekaligus menjadi anak pertama dari sembilan bersaudara.
Makam Syekh Burhanuddin terletak di Jl. Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Di kawasan makam ini, para pengunjung selain dapat berziarah, juga bisa mengetahui sejarah Islam yang dibawa Syekh Burhanuddin, melihat surau-surau, melihat kemegahan Masjid Agung Syekh Burhanuddin, hingga wisata kuliner.
Ziarah di Makam KH. Fathurrahman Abu Said, Muasis Pesantren Manbail Futuh Tuban
KH. Muchsin Yunus beliau adalah ulama kharismatik berasal dari Kendal. Kiprahnya beliau di Nahdlatul Ulama adalah pernah menduduki Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kendal. KH. Muchsin Yunus adalah Pendiri dan Pengasuh Pesantren Azzahro Pegandon, Kendal.
KH. Tubagus Sholeh Ma'mun, Muasis Pesantren Al-Qur’an Serang
KH. Arif Hasan beliau adalah ulama besar dari Mojokerto, dan pejuang yang berjasa mempertahankan kemerdekaan Indonesia ketika pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Syekh Abdur Rahim Al-Asyi merupakan salah satunya ulama kondang Aceh pada zaman dulu yang sangat berperan dalam mengembangkan agama Islam yang aman dan damai di Aceh. Masyarakat sering memanggilnya dengan nama Teungku Chik Awe Geutah.
KH. Moch. Djamhari Ghozali Anwar beliau adalah ulama juga pendekar thariqah dari Ponorogo. KH. Moch. Djamhari Ghozali Anwar adalah pendiri pesantren An Nuur Ponorogo dan pendiri serta guru besar Ikatan Pencak Silat Bunga Islam
Kyai Syahmarie wafat pada malam Rabu Manis, 23 Jumadil Akhir 1405 atau 13 Februari 1985 M. Sebelum wafat beliau berpesan Apabila usiaku sampai jum’at kliwon tanggal 7 Rajab, kamu (KH. Abdul Aziz) saya ilbas Thoriqoh Syatoriyah agar kamu bisa membai’at orang-orang yang akan bai’at,