KH. Sholeh Qosim lahir pada tanggal 1 Januari 1930, dari pasangan Kyai Qosim dan ibu Nyai Fatihah yang merupakan tokoh agama di wilayah tersebut.
Kyai Haji Dimyathi dilahirkan pada tahun 1875. di Dusun kauman, desa campurdarat, kecamatan Campurdarat, kabupaten Tulungagung. Beliau adalah putra keenam dari sepuluh orang putra-putri Mbah Zayadi dan ibu Warisah.
KH. Manshur Anwar lahir pada tanggal 20 Sya’ban 1325 H atau bertepatan pada tahun 1907 M, Di dusun Paculgowang Diwek Jombang. Beliau merupakan putra ke empat dari 12 bersaudara, dari pasangan Anwar Alwi dengan Nyai H. Khodijah, dengan nama bayi Abdul Barr.
KH. Ahmad Zayadi Muhajir, ulama Betawi yang terkenal santun dan tawadhu` ini, lahir pada tanggal 23 Desember 1918 di Kampung Tanah 80 Klender, Jakarta Timur dari pasangan H. Muhajir bin Ahmad Gojek bin Dato KH. Muhammad Sholeh bin Tinggal bin Syafiuddin dan Umi Anisah yang merupakan orang asli Betawi.
KH. Mashum bin Syamsuddin mungkin tidak begitu familiar di masyarakat luas. Namun Mbah Ma'shum bukan orang sembarangan, beliau merupakan sosok Kyai pertama yang mendirikan cabang Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia. Mbah Ma'shum merupakan ulama besar kelahiran Desa Tinatah, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin adalah putera pendatang dari Jawa Tengah, tepatnya dari desa Surupan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Habib Syaikh bin Salim Al-Attas lahir di Huraidhah, Hadramaut, Yaman, pada hari jum'at bulan Safar, 1311 H, tumbuh dewasa dalam lingkungan keluarga Ba 'Alawi yang sangat religius.
KH. Muhammad Zen Syukri lahir pada hari Senin subuh, 10 Oktober 1919, bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal. Putra bungsu dari pasangan K.H. Hasan Syakur dengan Nyimas Hj. Sholha Azhari. Berasal di kampung 26 Ilir, Jeramba Karang Palembang.
Syaikh Imam Muhadi merupakan sosok ulama kharismatik, beliau lahir di Bagbogo pada hari Sabtu Wage, 12 Februari 1922 M, orang tuanya Bapak Ismain dan ibu Askinah. Beliau merupakan putra kelima dari kesembilan bersaudara.
KH. Muhammad Mudarris SM dilahirkan di Ponorogo Jawa Timur, pada tanggal 12 Januari 1952. Meskipun kehidupan orangtuanya pada saat itu sangat sederhana sekali, tapi ayah beliau KH. Moh. Sholeh Imam Kurmain adalah keturunan Kyai Besar “ Kyai Hasan Besari ” Tegalsari Ponorogo dari Anak beliau Kiyai Imam Besari.