Nyai Hj. Zuhriyyah Munawwir Ulama Nahdlatul Ulama Kediri Jawa Timur
KH. Tubagus Muhammad Falak atau yang akrab disapa dengan panggilan Abah Falak lahir pada tahun 1842 M, di Pondok Pesantren Sabi, Desa Purbasari Kabupaten Pandeglang, Banten.
Nama beliau adalah Burhanuddin Ibrahim al-Bajuri bin Syeikh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad. Beliau di lahirkan di desa Bajur dari propinsi al-Munufiya Mesir tepat pada tahun 1198 H/1783 M. Sejak kecil beliau telah hidup dalam kalangan orang shaleh karena orang tua beliau juga merupakan seorang ulama yang alim dan shaleh.
Atas keteguhan dan keistiqomahan beliau di bidang fiqih, KH. Saifuddin Amsir dianugerahi "Fiqih Award" bersama tokoh lainnya, seperti KH. Abdul Aziz Arbi dan KH. Ali Musthofa Ya'kub dalam bidang ilmu Al-Qur'an dan Hadis oleh penerbit buku Islam di Jakarta,
KH. Suhaemi masuk dan istiqomah dalam amaliah ajaran tasawuf dengan mengambil sanad tarekat kepada Abah KH. TB Khisni, menantu dari Abah KH. TB. Ahmad Sukamandi Kasemen (mertua Abuya Muhtadi Cidahu) yaitu Tarekat Qodriyah Naqsyabandiyah.
Teungku Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen atau yang kerap dipanggil dengan sapaan Abu Ibrahim Woyla dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M.
KH. Sufyan Munawar lahir pada tanggal 17 Juli 1917. Dari seorang ayah bernama Rakim Prawirasastra, dan Ibu bernama Arsinah Kesmi.Lahir di tengah-tengah kondisi keluarga yang taat beragama.
KH. Baidlowi Muslich Lahir di desa Parijatah Kulon Srowo Banyuwangi pada tanggal 17- 07- 1944 dari ayah dan ibundanya KH. Muslich Hanafy dan Hj Walijah Thoyib. Putra kelima dari tujuh bersaudara.
Nyai Hj. Nur Khodijah lahir pada 23 Februari tahun 1897 di Tambakberas tepatnya di Pondok Pesantren Bahrul Ulum dari pasangan KH. Hasbullah Said dengan Nyai Lathifah
KH. Abdul Aziz Masyhuri lahir pada 17 Juli 1942 di Jombang. Beliau merupakan putra keenam dari 13 bersaudara, dari pasangan KH. Masyhuri dan Hj. Aminah Syahid.