Syeikh Djamaluddin Assegaf Puang Ramma adalah ulama kharismastik berjasa mendirikan NU di Sulawesi Selatan
Teungku Haji Hasan Krueng Kale ( Hasan Hanafiah Krueng Kale ) lahir 18 April 1886 di Meunasah Ketembu, Sangeue, Kabupaten Pidie. Beliau seangkatan dengan Teungku Muhammad Daud Beureueh, Teungku Ahmad Hasballah Indrapuri, dan Teuku Nya' Arif yang banyak berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di wilayah Aceh.
KH. Tubagus Achmad Chatib ibn Waseh al Bantani, lahir di Kampung Gayam, Desa dan Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, pada hari Ahad, bulan Mei 1890.
KH. Abdul Djalil Mustaqim putra dari KH. Mustaqim Husain yang juga seorang mursyid dan seorang pejuang kemerdekaan
KH. Noor Ahmad lahir pada hari Kamis Kliwon 14 Desember 1932 M/ 19 Rajab 1351 H, di Robayan, Jepara. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Shiddiq bin Saryani dan Hj. Sawinah.
KH. Majid Kamil Maimoen Zubair atau yang kerap disapa dengan panggilan Gus Kamil lahir pada tanggal 20 Juni 1971 di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Maimoen Zubair dengan Nyai. Hj. Masthi'ah binti KH. Idris asal Cepu, Blora.
KH. Ahmad Solehan Toyyib, Pendiri Pesantren Hidayatul Mubarok Lampung Tengah. Beliau lahir di Tulung Agung, Jawa Timur, pada tanggal 19 Juni 1951 M
KH. Ahmad Athoillah Bisri, adalah putera pertama dari KH. Bisri Syansuri dan Hj. Chadidjah. KH. Ahmad Athoillah Bisri lahir di Jombang pada 18 Juni 1916 M. bertepatan dengan 17 Sya’ban 1334 H.
KH. Muhammad Hidayat memulai pendidikan agamanya di Pesantren Langgen asuhan KH. Sanusi. Kemudian melanjutkan di Pesantren Lasem asuhan KH. Ma’shum. Teman seangkatan pada masa nyantri di Lasem antara lain: KH. Mustholih Badawi Kesugihan dan KH. Fuad Hasyim Buntet.
KH. Mushlich Abdul Karim , dengan nama kecil Sho’im, lahir di desa Mojo (yang lebih dikenal dengan sebutan Jambangan) Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Tepatnya, pada tanggal 17 ramadhan 1343 H/1921 M