KH. Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940. Beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri Pon-Pes Al Falah Mojo Kediri) dengan Nyai Rodhiyah.
KH. Moechamad Sochib Bisri lahir di Jombang 21 November 1932 (23 Rajab 1351 H). Ia ada– lah putra keenam atau terakhir dari pasangan KH. Bisri Syansuri dan Nyai Hj. Chadidjah.
Nyai Hj. Aisyah Hamid Baidlowi memulai perannya dengan menjabat Ketua Fatayat NU Wilayah DKI Jakarta (1959-1962) di usia 19 tahun. Dari sini, meskipun Nyai Aisyah termasuk keturunan darah biru NU, ia tetap menjalani proses kaderisasi dari tingkat bawah. Baginya, proses berjenjang dalam aktif di organisasi akan menempa seseorang menjadi lebih matang.
KH. Hasan Musthafa adalah seorang ulama dan pujangga islam yang banyak menulis masalah agama dan tasawuf dalam bentuk (puisi yang berirama dalam bahasa sunda), Beliau juga pernah menjadi kepala penghulu di Aceh pada zaman Hindia Belanda.
KH. Adlan Aly lahir pada 03 Juni 1900 di Pesantren Maskumambang, Kabupaten Gresik. Beliau merupakan putra dari pasangan Hj. Muchsinah dan KH. Ali.
KH. Misbahul Munir Kholil, M.A Ulama Nahdlatul Ulama Jakarta
Pondok Pesantren yang di dirikan oleh KH. Juwaini Nuh (almarhum) pada tahun 1947
KH. Muhammad Akyas Buntet beliau adalah putera sesepuh Pesantren Buntet, KH. Abdul Jamil, itu lahir pada tahun 1893. Sejak kecil, dirinya dididik dengan ajaran Islam. Ayahnya mengajarkan dasar-dasar agama, termasuk kemampuan membaca Alquran.
KH. Abu Bakar Shofwan atau yang kerap disapa dengan panggilan Kiyai Abu, lahir pada tahun 1942, di desa Pejomblangan, Kedungwuni, Pekalongan. Beliau merupakan putra dari H. Shofwan Hj. Timu binti Ahmad Jaiz, Kudus yang merupakan keturunan dari Sunan Kudus.