KH. Imam Sonhaji merupakan pemimpin keempat yang meneruskan kepemimpinan dari KH. R. Haedar Dimyati. Pada tahun 1965 KH. Imam Shonhaji mulai menginjakan kaki di Sukamiskin sebagai santri, sampai pada akhirnya KH. Imam Shonhaji menikah dengan anak pertama KH. R. Haedar Dimyati yaitu Hj. Memunah Haedar.
Berkat keluasan dan kedalaman ilmunya, Syekh Abdul Malik pernah memperoleh dua anugrah yakni pernah diangkat menjadi Wakil Mufti Madzab Syafi’i di Makkah dan juga diberi kesempatan untuk mengajar.
Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi lahir pada 16 April 1911 M di Desa Daqadus, Distrik Mith Ghamr, Provinsi Daqahlia, Republik Arab Mesir. Di usia yang masih dini, 11 tahun, ia sudah hafal al-Quran.
Buya Leter diangkat menjadi tuanku di Surau (Pesantren) Mato Aia, Pakandangan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat tahun 1971. Itu artinya Leter sudah diakui sebagai tamatan pesantren dan memiliki pengetahuan agama.
Habib Ali Al-Jufri sudah lama mengemban tanggung jawab dalam menjalankan dakwahnya. Ia berdakwah kesegala penjuru negara dan hampir berkeliling dunia sejak dari tahun 90-an. Habib Ali al Jufri berdakwah untuk menyampaikan risalah-risalah Islam yang sedang beliau embankan.
KH. Moh Dhofir Suhaimi, beliau adalah ulama kharismatik dari Trenggalek dan pendiri pesantren Manbaul Huda Trenggalek.
Raden Ali adalah seorang ulama’ pembuka (babat) tanah Ngelom Pesantren pada sekitar tahun 1261 Hijriyah dipekirakan 1845 Masehi, beliau juga seorang Waliyullah ahli Thariqah Syaththariyah, penyebar dan peletak dasar ajaran Islam yang berhaluan faham Ahlus Sunnah Wal Jamaah di daerah Ngelom Sepanjang dan sekitarnya,
Dr. KH. Moch. Ujang Saefullah, Drs.,MM.Pd. lahir di Subang pada tanggal 6 April 1964, beliau anak kedua dari pasangan Bapak H. Sukiman dan Ibu Angrum. Beliau dibesarkan dari keluarga yang berlatar pendidik atau guru.
KH. Uci Turtusi adalah tokoh ulama besar yang sangat dihormati dan disegani oleh semua kalangan masyarakat, beliau sangat berjasa besar karena telah mengharumkan bangsa Indonesia terutama Kabupaten Tangerang Banten.
Di lain kesempatan, konon KH. Romli pernah di tahan oleh penjajah, namun anehnya setiap shalat jamaah di Pondok Njoso akan dimulai, beliau selalu hadir dan mengimami shalat, namun kemudian kembali lagi. Hal inilah yang pada akhirnya menggemparkan para penjajah saat itu.