Banyak orang meyakini bahwa ada empat hal di dunia ini yang merupakan rahasia Allah SWT. Hanya Allah yang tahu tentang empat perkara tersebut, yakni kelahiran, kematian, rezeki dan jodoh.
Wirid yang kemudian dikenal dengan nama Wirdus Syaikh Abu Bakar bin Salim ini dipercaya dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Ada banyak sekali amalan yang bisa dilakukan untuk mendapat keberkahan dari Allah SWT, khususnya amalan yang bersadarkan dari Hadis Nabi Muhammad SAW. Amalan-amalan tersebut di antara keutamaannya juga bisa dirasakan di dunia.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa membaca Surat Yasin untuk orang yang akan wafat atau sesudahnya adalah masalah ijtihad. Dalil Hadisnya menjadi khilafiyah para ulama. Namun ada juga yang mengamalkan karena telah dilakukan oleh sebagian Sahabat Nabi Muhammad SAW.
Dalam perayaan Maulid Nabi SAW dipastikan akan ada pembacaan shalawat dan pembacaan kitab maulid di tengah pelaksanaan perayaannya. Berikut adalah beberapa kitab Maulid Nabi SAW yang populer dan sering dibacakan saat peringatan Maulid Nabi SAW, khususnya di Indonesia.
Maulid Nabi SAW adalah salah satu ajang yang sangat sakral untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Baginda Nabi SAW. Oleh karena itu, seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan seksama arti atau makna yang terkandung di dalam pembacaan Maulid Nabi SAW.
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Peringatan maulid selalu semarak dengan berbagai agenda dan tradisi yang menunjukkan ungkapan syukur dan cinta umat Islam atas lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW.
Salah satu ibadah yang dianjurkan kepada umat Islam adalah istiqomah membaca Al-Quran. Membaca surat maupun ayat apapun di dalam Al-Quran akan dinilai pahala, meski tidak memahaminya.
KH. Abdul Hamid Pasuruan masyhur dikenal oleh banyak orang sebagai seorang waliyullah. Sebagai sosok yang dekat kepada Allah, maka tidak sedikit orang yang sowan dan mengambil berkah darinya.
Ketika, Kyai Hamid Chasbullah mulai bicara, beliau menegaskan bahwa hormat bendera hukumnya boleh dan bukan tergolong perbuatan syirik atau haram. Hormat bendera tidak dapat dipahami sebagai penghormatan kepada fisik bendera semata.