Profil
Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam (API) Al Masykur didirikan oleh KH. Dalail Syarqowi yang asal beliau adalah Desa Pulutan, Kota Salatiga dengan didampingi oleh istri beliau yaitu Nyai H. Romlah dari Rowoganjar pada tahun 1926. Beliau datang ke Jombor untuk mendirikan langgar atau masjid kecil dengan dibantu oleh masyarakat sekitar dan dibesarkan hingga menjadi masjid yang sekarang bernama masjid Jami’ Jombor. Lalu juga mendirikan pondok sendiri yang letaknya di depan masjid Jami Jombor pada tahun 1930, namun bentuknya masih pondok masyarakat.
Setelah mendirikan masjid dan pondok pesantren, ada penawaran kayu jati dari Desa Balekambang, Kecamatan Bawen, yang disana ada beberapa orang yang ingin memiliki kayu jati tersebut dengan cara menebang tetapi tidak pernah berhasil dan orang yang berusaha menebang tersebut terlebih dahulu meninggal, lalu oleh KH. Dalail Syarqowi dimujahadahi selama satu tahun dan hanya dicabut akarnya sudah bisa tumbang, dan akhirnya Masjid Jami’ Jombor mengalami perbaikan kembali dengan hanya bermodal 1 pohon kayu jati dari Desa Balekambang dan satu batu dari Desa Jombor sendiri. Lalu pondok berjalan, namun santri-santrinya baru dari masyarakat sekitar Jombor saja.
KH. Dalail Syarqowi wafat sekitar tahun 1943, lalu pondok sempat tidak berjalan, namun kemudian diilanjutkan oleh menantu beliau yaitu KH. Dimyati Nawawi yang baru saja pulang dari Pondok Pesantren Watu Congol, Gunung Pring, Magelang sekitar tahun 1950 dan diikuti oleh beberapa santrinya, antara lain K. Hasyim dari Grabag, KH. Masykur dari Grabag dan Syaikhun dari Muntilan.
Memuat Komentar ...