PROFIL
Pesantren Subulussalam Sayurmaincat adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan yayasan, bergerak dalam pendidikan Islam. Pondok pesantren ini dari awal sampai sekarang berada di Desa Sayurmaincat Kecamatan Kotanopan, dulu merupakan salah satu kecamatan dari Pemerintah Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan, dan sekarang salah satu kecamatan di kawasan Mandailing Natal. Pesantren ini didirikan tanggal 5 mei 1927, berawal dari perbedaan pendapat tentang penetapan awal bulan puasa ramadhan sekitar tahun 1924-1925.
Lokasi pesantren ini berada di Desa Sayurmaincat, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Usianya hampir satu abad. Pesantren ini juga berjasa dalam mengusir penjajah Belanda dari bumi Sumatra.
Masa kemerdekaan, Ponpes Subulusslam juga dijadikan markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Saat itu, pengurus, santri, guru-guru Ponpes Subulussalam mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Mereka ini mengadakan rapat dan musyawarah menentang kolonial Belanda di Ponpes Subulussalam. Namun gerakan ini tercium oleh Belanda, akhirnya beberapa pengurus dan guru Ponpes Subulussalam di panggil Asisten Residen ke Padang Sidempuan. Mereka di hadapkan kepada Demang bagian politik. Dari mulut Demang saat itu sempat terlontar kata-kata, bahwa Ponpes Subulussalam adalah gudang politik. Sejak itu pemerintah Belanda terus mengawasi kegiatan pengurus, santri dan gurunya.
Pada tahun 1945 saat Proklamasi kemerdakaan RI, Ponpes Subulussalam kembali dijadikan Asrama TKR. Setelah asrama TKR dipindahkan, Ponpes Subulussalam di jadikan Asrama oleh Jawatan Sosial. Dan seterusnya, Ponpes Subulussalam dipergunakan tempat latihan Napindo. Kemudian tahun 1949, Ponpes Subulussalam kembali di buka dengan kepala sekolah H. Fahruddin Arjun Lubis.
Memuat Komentar ...