Penjelasan Tariqat Tijaniyah Beserta Baiat Barzakhiyah (Sanad kepada Rasulullah)

 
Penjelasan Tariqat Tijaniyah Beserta Baiat Barzakhiyah (Sanad kepada Rasulullah)

Laduni.id, Jakarta - Kata tarekat berasal dari bahasa Arab al-thariqah, yang berarti jalan, keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. Dengan demikian, tarekat adalah jalan yang ditempuh oleh para sufi yang berpangkal pada syari'at. Dalam bahasa Arab, jalan utama disebut syari‘ sedangkan anak jalan disebut thariq. Konsep ini menunjukkan bahwa tasawuf, sebagai pendidikan mistik dalam Islam, merupakan cabang dari jalan utama yang dikenal dengan syari‘ah. Oleh karena itu, pengalaman mistik tidak mungkin diperoleh tanpa terlebih dahulu menaati perintah syari‘at secara seksama.

Menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata thariqah, yaitu jalan yang harus ditempuh seorang calon sufi dalam upayanya mendekatkan diri kepada Tuhan. Seiring perkembangannya, tarekat juga mengandung makna organisasi, yang memiliki syekh, upacara ritual, serta bentuk dzikir dan wirid yang khas.

Tariqat Tijaniyah merupakan salah satu tarekat dalam Islam yang memiliki sanad muttasil (bersambung) kepada Rasulullah Saw. Sanad yang bersambung ini menunjukkan bahwa ajaran dan amalan dalam tarekat tersebut berakar langsung dari Nabi Muhammad Saw., melalui jalur para guru yang terpercaya dalam dunia tasawuf. Tarekat ini didirikan oleh Syaikh Ahmad at-Tijani pada abad ke-18 dan memiliki pengaruh besar di dunia Islam, terutama di kawasan Afrika dan Nusantara.

Sebagai salah satu tarekat mu‘tabarah, Tariqat Tijaniyah banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia. Namun, tarekat ini sempat mengalami pro-kontra, terutama terkait klaim bahwa Syekh Ahmad At-Tijani mendapatkan ijazah langsung dari Rasulullah. Pihak yang menolak menganggap hal ini mustahil, sementara pihak yang menerima meyakini bahwa Rasulullah bisa menampakkan diri dalam wujud nyata kepada umatnya yang memiliki keistimewaan tertentu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN