Pondok Pesantren Bali Bina Insani
- by CoAdmin1-Rozikin
- 19.061 Views
- Senin, 9 Januari 2023
Nama Fasilitas | Jumlah | Nama Fasilitas | Jumlah |
---|---|---|---|
MI/SD | 0 | MTS/SMP | 1 |
MA/SMA | 2 | Maly/Univ. | 0 |
Tahfidz | 1 | Laboratorium | 0 |
Poli Kesehatan | 0 | Koperasi | 1 |
Profil
Pondok Pesantren Bali Bina Insani yang berlokasi di Jln. Raya Timpang, desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, ini berdiri tanggal 27 Oktober 1991 di bawah Yayasan La Royba dan diresmikan oleh Ketua MUI Bali. Berdirinya pesantren ini sebagai respon positif terhadap kebutuhan umat dalam bidang pendidikan dan pengasuhan. Di samping itu, untuk membentengi Bali dari gempuran nilai-nilai asing yang sangat berbenturan dengan agama dan moral serta kearifan lokal (local wisdom). Umat Islam di Bali yang telah eksis sejak awal abad 16 M., dan telah menyatu dengan penduduk Bali yang beragama Hindu tidak rela kalau Bali diusik oleh budanya asing.
Usaha filterisasi budaya dan peningkatan kualitas SDM sangat efektif dilakukan melalui dunia pendidikan. Cikal bakal pesantren dari tujuh anak yatim yang diasuh oleh pak Drs. KH Ketut Imaduddin Djamaludin, SH. Pada mulanya sebagai pengakuannya sendiri kiai tidak berniat mendirikan sebuah pondok pesantren. Karena merasa tidak mempunyai latar belakang tarbiyah dan cita-cita serta setrategi bagaimana mendidik orang. Lalu, terbersit di dalam hati Kiyai Ketut bagaimana memperhatikan anak-anak yang dititipkan kepadanya itu bukan hanya secara fisik tetapi juga non-fisik, dan harus sedikit terkonsep.
Setelah melalui pemikiran cukup matang dan konsultasi kepara para tokoh dan para kiyai, muncullah keputusan bahwa pondok pesantrenlah yang tepat untuk menampung mereka. Maka jadilah pondok pesantren seperti sekarang ini. Kiai Ketut akhirnya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Dar an-Najah, Jakarta, sebuah lembaga pendidikan yang dipimpin oleh KH. Mahrus Amin. Sebab secara kebetulan Kiai Ketut dan istrinya, Ibu Nyai Eti, merupakan alumnus Pondok Pesantren Dar an-Najah, Jakarta. KH. Mahrus Amin mendatangkan dua ustadz dari Jakarta, salah satunya adalah ustadz Yuli Saeful Bahri, SPdI. Kemudian dibuatlah konsep untuk membuat lembaga pondok pesantren.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...