Hukum Mengerjakan Proses Bayi Tabung

 
Hukum Mengerjakan Proses Bayi Tabung

Bayi Tabung

Pertanyaan :

Bagaimana hukumnya mengerjakan proses bayi tabung?. Bayi tabung ialah bayi yang dihasilkan bukan dari persetubuhan, tetapi dengan cara mengambil mani/sperma laki-laki dan ovum/mani perempuan, lalu dimasukkan dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari lamanya. Setelah hal tersebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukkan ke dalam rahim ibu?.

Jawab :

Hukumnya memproses bayi tabung ditafsil sebagai berikut:

  1. Apabila mani yang ditabung dan yang dimasukkan ke dalam rahim wanita tersebut ternyata bukan mani suami istri, maka hukumnya haram.
  2. Apabila mani yang ditabung tersebut mani suami istri, tetapi cara mengeluarkannya tidak muhtaram, maka hukumnya juga haram.
  3. Apabila mani yang ditabung itu mani suami istri dan cara mengeluarkannya termasuk muhtaram, serta dimasukkan ke dalam rahim istrinya sendiri, maka hukumnya boleh.

NB:

  1. Mani muhtaram ialah mani yang keluar/dikeluarkan dengan cara tidak dilarang oleh syara’. Sedang mani bukan muhtaram ialah selain yang tersebut di atas.
  2. Tentang anak yang dari mani tersebut dapat ilhaq atau tidak kepada pemilik mani, terdapat khilaf antara Imam Ibn Hajar dan Imam Ramli.

Menurut Imam Ibnu Hajar tidak bisa ilhaq

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN