Keutamaan Dana Haji untuk Membiayai Amaliyah yang Bersifat Sosial
Keutamaan Dana untuk Naik Haji Ghair al-Wajib untuk Membiayai Amaliyah yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan
Pertanyaan :
Bagaimanakah pandangan Muktamar terhadap keutamaan penggunaan dana untuk naik haji ghair al-wajib dibandingkan dengan untuk membiayai amaliyah yang bersifat sosial kemasyarakatan?.
Jawab :
Pengertian haji ghair al-wajib seperti yang ditanyakan itu, dapat berarti haji fardhu kifayah, yaitu apabila yang melakukan haji kedua dan seterusnya itu orang yang merdeka, yang mukallaf; dan dapat berarti haji sunnah -yaitu apabila yang melakukan hamba sahaya (raqiq), anak kecil (yang belum baligh) dan orang gila. Sementara itu, amal sosial kemasyarakatan pun ada yang fardhu kifayah, ada pula yang sunah. Maka apabila haji ghair al-wajib dan amal sosial sama-sama fardhu kifayah atau sama-sama sunah, mengenai mana yang lebih utama, ada dua pendapat:
- Lebih utama naik haji.
- Lebih utama sosial.
Keterangan, dari kitab:
- I’anah al-Thalibin [1]
وَيَجِبَانِ أَيْضًا وُجُوْبًا كِفَائِيًا كُلَّ سَنَةٍ لِإِحْيَاءِ الْكَعْبَةِ الْمُشَرَّفَةِ عَلَى اْلأَحْرَارِ الْبَالِغِيْنَ إِلَى أَنْ قَالَ وَيُسَنَّانِ مِنَ اْلأَرِقَّاءِ وَالصِّبْيَانِ وَالْمَجَانِيْنِ
Memuat Komentar ...