Jual Beli Barang yang Berasal dari Berhutang
.jpg)
Bai’ul ‘Inah (Jual Beli Barang Yang Berasal Dari Berhutang Kepada Pemberi Hutang)
Si A berhutang suatu barang kepada B, seharga Rp. 100.000,00. Setelah menerima barang itu, A menjual barang tersebut kepada B seharga Rp. 75.000,00.
Pertanyaan :
Bagaimana hukum menjual barang yang berasal dari berhutang kepada yang memberinya hutang (bai’ al-‘inah)?
Jawab :
Imam Asy-Syafi’i dan ulama mazhab berpendapat bahwa hukum bai’ al- ‘inah sah, namun makruh tanzih. Sedangkan imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal tidak memperbolehkan.
Keterangan, dari kitab:
1. Al-Mizan al-Kubra [1]
....وَمِنْ ذَلِكَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ بِجَوَازِ بَيْعِ الْعِيْنَةِ مَعَ الْكَرَاهَةِ
مَعَ قَوْلِ أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَأَحْمَدَ بِعَدَمِ جَوَازِ ذَلِكَ
Dan termasuk yang diperselisihkan ulama adalah pendapat Imam Syafi’i tentang keabsahan
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...