Profil
Pesantren Anwarul Huda merupakan pesantren dengan karakteristik salafiyah (tradisional). Pesantren salafiyah berarti pesantren tersebut masih mempertahankan sistem pengajaran tradisional, dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik atau disebut kitab kuning (Hasbullah, 2001:156).Pesantren ini berada di kelurahan Karangbesuki.
KH. Muhammad Yahya pengasuh pesantren Miftahul Huda – Gading, generasi ke-4 pernah mengajak H.M. Baidowi Muslich untuk berdakwah di daerah Karangbesuki. Beliau berkata kepada HM. Baidowi Muslich yang ketika itu masih menjadi santrinya “mbesok ono pondok pesantren dek kene” (suatu saat nanti ada pondok pesantren disini).
Suatu hari, masyarakat Karangbesuki berserta tokohnya mewakofkan sebidang tanah HM. Dasuki kepada keluarga KH. Muhammad Yahya. Dengan diwakofkan tanah tersebut dimungkinkan agar tanah tersebut dapat digunakan untuk memperjuangkan agama Islam. Selain itu, Masyarakat Karangbesuki memandang perlunya pemuka agama (kiai) di daerah tersebut untuk dimintai saran dalam hal urusan agama. Dalam masyarakat Kiai menjadi tokoh yang sentral dan dominan dalam kehidupan suatu pesantren.Sehingga, predikat kiai berhubungan dengan suatu gelar kehormatan yang dikeramatkan, yang menekankan pada kemuliaan dan pengakuan yang diberikan secara suka rela kepada ulama Islam (Qosim, 2003:8).
Memuat Komentar ...