Profil
Pondok Pesantren Darussalam Labuhanhaji-Aceh Selatan didirikan pada tahun 1940, dan kini telah berusia lebih dari 74 tahun. Lembaga tersebut dirintis oleh Syaikh H. Muda Waly Al-Khalidy, seorang ’ulama ’allamah yang bercita-cita mulia, yaitu ingin menyebarkan ajaran Islam untuk melenyapkan segala bentuk kemungkaran di muka bumi ini.
Dimulai dari mengajar agama, disajikan dengan model pengajian kitab kuning kepada para santri pada bangunan sederhana dan diatas lapangan yang telah ditimbun oleh para santri dangan batu-batu kecil yang diambil dari pantai laut yang terletak dibelakang pesantren. Mereka dididik untuk berakhlaqul karimah dan menguasai ilmu secara luas agar dikemudian hari menjadi insan yang bermanfaat bagi bangsanya. Semangat pendiri Pondok Pesantren Darussalam tersebut terus dikembangkan oleh para anak-anak beliau yang memimpin Pondok Pesantren hingga sekarang.
Terutama yang berkaitan dengan kemajuan zaman, yaitu dengan meluasnya kehidupan keagamaan dan munculnya berbagai persoalan baru yang memerlukan status Hukum Islam. Melihat kenyataan diatas, maka sangat diperlukan munculnya ’ulama yang berkualitas dan mampu mengatasi persoalan yang sedang dihadapi oleh umat.Tradisi yang berkembang di Pondok Pesantren Darussalam, berprinsip bahwa pesantren dan kitab kuning merupakan dua sisi suatu benda yang tidak terpisahkan.
Sejak awal berdirinya telah banyak melakukan pengkajian karya-karya ’ulama klasik yang bersumber dari kitab kuning. Hal tersebut cukup relevant bagi santri yang berminat mendalami bidang studi keagamaan secara mendalam. Pentingnya kedudukan kitab kuning di pondok pesantren darussalam ini menunjukkan bahwa Islam yang ditebarkan dari pondok pesantren, adalah Islam yang memiliki kesinambungan yang kuat dengan Islam sebagaimana difahami dan dihayati oleh generasi-generasi sebelumnya.
Memuat Komentar ...