Pesantren Mamba'ul Huda 1 Banyuwangi
- by CoAdmin11-Budi
- 23.163 Views
- Senin, 17 April 2023
Nama Fasilitas | Jumlah | Nama Fasilitas | Jumlah |
---|---|---|---|
MI/SD | 1 | MTS/SMP | 1 |
MA/SMA | 2 | Maly/Univ. | 0 |
Tahfidz | 1 | Laboratorium | 1 |
Poli Kesehatan | 0 | Koperasi | 1 |
Profil
Pesantren Mambaul Huda didirikan oleh KH. Abdul Majid pada 17 Agustus 1944 di Desa Krasak, Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Lahir di Yogyakarta, pemuda Abdul Majid, yang sewaktu kecil bernama Slamet, memuarakan pengembaraan panjangnya dari Yogyakarta ke Krasak. Krasak merupakan sebuah dusun sepi penuh bambu yang jauh dari perkembangan peradaban di Banyuwangi.
Daerah itu kini acapkali disebut Kota Santri-nya Banyuwangi lantaran banyak jumlah pesantren yang ada di wilayah ini. Di dusun kecil inilah akhirnya KH.Abdul Majid, biasa disapa Mbah Dul, menetap dan menyebarkan ilmu kepada masyarakat luas. Maka berdirilah Pesantren Mambaul Huda yang menyebarkan hikmah ke berbagai wilayah. Di pesantren ini pula, masyarakat berduyun-duyun datang sebagai santri, berkumpul dan ngangsu kawruh agama, mencari hikmah Tuhan untuk menuju hidup yang memiliki arti dan nilai lebih. Kepada para santrinya, Mbah Dul senantiasa mengajarkan sembilan prinsip hidup dengan “Sembilan Kata Mutiara Hikmah.
” Prinsip-prinsip hidup tersebut yaitu: patheng (rajin), temen (jujur) gemi (hemat), setiti (waspada), ngati-ngati (berhati-hati), guyub (kompak), rukun, loman (dermawan), welas sak podho-podho (menyayangi sesama). Seiring dengan perjalanan waktu Pondok ini terus berkembang. santri berdatangan dari berbagai penjuru banyuwangi dan berbagai wilayah di Indonesia. kuantitasnya semakin lama semakin besar.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...