Pada perkembangannya, atas prakarsa beliau, pada tanggal 16 September 1943 (9 Syawal 1362 H) Pesantren Takeran diganti namanya menjadi Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) melalui mekanisme rapat besar (Ihtifal).
PSM berasas Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan Pemerintah Indonesia. Tujuan Pesantren Takeran yang dilanjutkan oleh PSM, yaitu: “Memancarkan pendidikan luas tentang Islam, sehingga dapat mengeluarkan sebanyak-banyaknya orang yang cakap dan luas serta tinggi pemahamannya tentang agama Islam, rajin berbakti dan beramal kepada masyarakat berdasarkan taqwa (takut dan tunduk) kepada Allah, sehingga menjadi anggota masyarakat yang berilmu, beramal, dan bertaqwa”.
PSM berpusat di Takeran-Magetan dan saat ini telah memiliki cabang di berbagai daerah. Kegiatan utamanya bergerak di bidang dakwah (pesantren) dan pendidikan umum, yang didukung dengan kegiatan ekonomi penunjang. PSM juga bekerja sama dengan Temasek Foundation Singapura dalam mengembangkan pendidikan melalui pendirian lembaga pendidikan bertaraf internasional, Islamic Internatinal School (IIS PSM), yang saat ini terletak di Magetan dan Kediri.
Memuat Komentar ...