Profil
Pondok Pesantren Al-Inshof dirintis dalam bentuk lembaga pendidikan non-formal oleh KH. Abdullah Sa’ad dan pendiri yayasan lainnya dibantu masyarakat sekitar. Pondok Pesantren Al-Inshof memiliki idealisme sebagai wadah pengembangan ajaran islam berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah yang memegang teguh komitmen kebangsaan Indonesia. Pondok Pesantren Al-Inshof bercirikan paham keagamaan yang mengembangkan sikap tasamuh (toleran), tawassuth (tengah-tengah), dan ta’dil (adil).
Seluruh sikap tersebut dilandasi oleh metode dakwah Rasulullah SAW yang menekankan tersampaikannya hikmah agama melalui nasehat-nasehat, diskusi yang mencerahkan akal dan teladan yang karim. Al-Inshof bertujuan menghadirkan majelis agama yang mampu menjadi wadah pertaubatan dan keinsyafan diri manusia sebagai seorang hamba dapat terealisasi.
Perintisan Pondok Pesantren Al-Inshof dimulai dari semakin berkembangnya kajian agama yang dirintis oleh KH Abdullah Sa’ad. di beberapa penjuru kota Surakarta, yaitu di wilayah Kadipiro (pengajian kitab-kitab tasawuf), Songgolangit (kajian umum), Gentan (kajian umum), Wonorejo (tafsir Al-Qur’an), Jebres (khusus mahasiswa), Colomadu (kajian kitab-kitab hadits), dan beberapa majelis lainnya yang berpusat di masjid Jannatul Firdaus, Laweyan, Surakarta (kajian fiqih dan tafsir Al-Qur’an).
Perkembangan tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satu bentuk apresiasi tersebut berupa sebidang tanah wakaf seluas ± 1900 m
Memuat Komentar ...