Profil
Pondok Pesantren (Ponpes) Pembangunan Miftahul Huda Kampung Cigaru I, Majenang, Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu ponpes terbesar di wilayah Cilacap bagian barat yang kini diasuh oleh KH. Muklis Sufyan. Minggu (21/7) hari ini, digelar sarasehan jurnalistik berkerja sama dengan Suara Merdeka di ponpes tersebut. Di pesantren itu kini terdapat 600 santri terdiri atas 200 santri putra dan 400 santri putri.
Pondok Miftahul Huda Cigaru, dalam perjalanannya mengalami lika-liku sejarah yang cukup panjang. Tempat berdirinya pondok pesantren, dulu merupakan daerah rawa yang dikenal dengan sebutan Rawa Ruum. Pada 1910, KH. Abdul Majid, seorang ulama asal Desa Klangon, Karanganyar, Kebumen merupakan orang yang pertama trukah dengan mendirikan sebuah masjid dibantu lurah setempat, Karmanom.
Masjid tersebut diberi nama Masjid Karmal Majid diambil dari gabungan nama Karmanom dan Abdul Madjid. Sumber Ilmu Ketika kondisi KH Abdul Majid makin tua, estafet kepemimpinan diserahkan kepada putra menantunya, KH Sufyan Tsauri. Di bawah kepemimpinan sang putra menantu, dalam waktu relatif singkat Pesantren Cigaru makin berkembang. Ribuan santri berdatangan dari segenap pelosok Tanah Air, bahkan ada yang dari Singapura dan Malaysia.
Pada masa ini pesantren Cigaru boleh dikatakan merupakan sumber ilmu pengetahuan agama Islam untuk wilayah Cilacap dan Banyumas barat. Pribadi KH Sufyan Tsauri di samping sebagai ulama yang memiliki pandangan luas, dia juga seorang tokoh yang mampu membaca aspirasi masyarakat. Setelah wafatnya KH Sufyan Tsauri, sekitar tahun 1950-an, keadaan pesantren semakin hari semakin mundur.
Memuat Komentar ...