Profil
Pondok pesantren Al Madani didirikan pada tahun 2007 oleh seorang ulama di Semarang, Kiai H.M. Tauhid dan istrinya, Hj. Mufrida Murningsih. Pondok Pesantren Al-Madani berdiri di bawah asuhan KH. M. Tauhid Al-Mursyid, seorang figur yang sederhana, low profile, dan juga ramah. Beliau lahir dari keluarga petani sederhana, yaitu keluarga Darun Dasuki, dilahirkan 58 tahun yang silam, tepatnya tanggal 13 Juni 1959 dikawasan pegunungan Desa Pruwatan, Bumiayu, Brebes.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan bercirikan thariqoh pondok pesantren Al-Madani memang terbilang masih muda. Tepatnya Pesantren ini berdiri tanggal 3 Mei 2008. Pondok Al-Madani diharapkan dapat menjadi tempat bagi setiap orang untuk bertaqarub dan mencari jalan yang diridhai Allah Swt, baik dalam ubudiyah maupun di luar ubudiyah, dalam segala gerak-gerik manusia diharuskan mengikuti atau mentaati perintah Tuhan dan menjauhi atau meninggalkan larangan-Nya. Dengan Allah sebagai tujuan utama, pondok pesantren A-Madani mencoba mencetak santri yang berakhlakul karimah, pesantren yang tidak hanya bercirikan thariqoh tetapi juga mengembangkan potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani sehingga pada akhirnya menjadi santri yang memiliki akhlak mulia dan dapat menanggulangi krisis spiritual pada dirinya dan umumnya pada masyarakat.
Pondok Pesantren Al-Madani mempunyai konsep yang sederhana. Terbukti bangunan pesantren baik kediaman pengasuh, asrama santri, ruang tamu yang ala kadarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren ini di desain sesedarhana mungkin mengingat ajaran-ajaran yang ada di dalamnya umumnya bercirikan tasawuf. Dengan demikian, pondok pesantren Al-Madani lebih menekankan aktivitasnya pada aspek esoteris.
Memuat Komentar ...