Profil
Di awali oleh seorang santri dari Kota Kendal yang sebelumnya menjadi murid Kyai Syukri ketika masih nyantri di Pondok Pesantren Abul Faid Blitar, Jawa Timur, Kemudian mengikuti Kyai Syukri ke rumah di kampung halaman untuk menimba ilmu dari beliau secara khusus. Dengan bertahap dan pasti Kyai Syukri mulai membuka pengajian bagi masyarakat desa Pesantren sendiri atau yang biasa di kenal dengan santri kalong, yang makin hari kian bertambah banyak, ditambah lagi dengan kedatangan para santri dari luar (santri mukim) yang semakin banyak mereka datang dari berbagai kota di antaranya: Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Jakarta, Sumatra, bahkan dari negeri jiran Malaysia.
Setelah jumlah santri semakin hari semakin bertambah, kemudian KH. Syukri dan mertua beliau KH. Marfu’ mulai berfikir untuk mendirikan Pondok Pesantren. Sebagai salah satu sarana penunjang belajar mengajar, berkat pertolongan Allah pada tahun 1967 ide besar itu pun terwujud dan Pondok Pesantren itu di beri nama Pondok baru Putra Putri Nurul Athfal. Di tambah dengan kalimat Baru karena tafa’ul (mengharapkan barokah) kepada Pondok Baru Sirojul Mukhlisun Payaman, Magelang, di mana KH. Syukri menuntut ilmu di sana.
Sejak saat itu Pondok Pesantren Nurul Athfal, semakin berkembang pesat, seiring dengan perkembangan tersebut Nurul Athfal berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan dengan sistem klasikal guna menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas. Perkembangannya pun tidak hanya pada pendidikan saja, melainkan pembangunan fisik Pondok Pesantren Nurul Athfaljuga semakin meningkat pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan gedung baru yang digunakan untuk madrasah dan asrama santri di lokasi Pomdok Pesantren bagian Timur, hal ini dilakukan untuk menampung santri yang kian hari kian bertambah banyak.
Memuat Komentar ...