Profil
Berdirinya pondok pesantren Roudlotusysyubban tidak terlepas dengan madrasah ataupun Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Tawangrejo yang dalam perkembangannya mengalami pasang surut. Masyarakat Desa Tawangrejo adalah masyarakat Agamis. Hal ini dibuktikan dengan adanya kehidupan keberagamaan yang sejak dulu secara turun- temurun diamalkan oleh para sesepuh desa. Mereka telah belajar ilmu agama Islam melalui pondok pesantren maupun dari perantauan (sambil bekerja).
Mereka juga menuntut ilmu agama antara lain di Malaysia, Singapura, dan bahkan di Arab Saudi. Sementara itu putra-putra desa dan para pemuda desa Tawangrejo banyak yang pergi belajar di beberapa daerah pesantren seperti Kajen Margoyoso, Lasem, Rembang, Kudus, Salatiga, bahkan bahkan sampai di Jawa Timur yaitu Gontor, Termas, Kediri, Jombang, Banyuwangi, Jember, dan lain-lain.
Sepulang mereka dari tempat mengaji ilmu agama dan tempat mereka merantau, benar-benar memperoleh bekal pengalaman, pengetahuan tentang agama Islam yang kemudian didukung oleh pengalaman para santri yang pulang dari pondok pesantren. Oleh karena itulah timbul gagasan-gagasan untuk mengembangkan ajaran Islam tersebut dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam.
Berawal dari kenyataan mengenai kebutuhan tentang pentingnya pendidikan Islam, maka ide tersebut segera direalisasikan dengan wujud didirikannya lembaga pendidikan Islam yang berbentuk “Madrasah” yang didirikan sejak tahun 1937 dan sampai sekarang telah berkembang dengan pesat.
Memuat Komentar ...