Ajang CommunicAsia 2018: Teknologi 5G Siap, Bagaimana dengan Spektrumnya?
CommunicAsia 2018 mengangkat salah satu tema besar adalah teknologi 5G yang dibawakan oleh para vendor teknologi baik dalam bentuk stand pameran maupun ajang mini forum yang berisi presentasi expert. Gairah teknologi 5G ini juga dibahas di forum MWC 2018 di Barcelona.
Teknologi 5G merupakan kelanjutan jaringan 4G saat ini yang memiliki banyak peluang positig baik bagi operator maupun pelanggan. Sisi operator dapat memperoleh peningkatan margin keuntungan dari layanan data, sisi pelanggan akan memperoleh koneksi yang semakin cepat.
Penerapan 5G di Indonesia memiliki masalah spektrum yang harus disolusikan, 5G dapat memanfaatkan spektrum rendah seperti 700 MHz maupun spektrum tinggi broadband satelit di 2,5 GHz atau 2,6 GHz. Pemanfaatan spektrum ini pada saat ini menghadapi kendala, karena spektrum 700 MHz yang punya lebar pita 112 MHz, masih dipakai oleh penyelenggara siaran TV terestrial yang belum beralih ke siaran digital. Di sisi lain, spektrum tinggi 2,5 GHz dengan frekuensi selebar 150 MHz itu saat ini masih ditempati oleh penyelenggara TV berbayar Indovision milik grup MNC.
Seolah terjadi persaingan pemanfaatan spektrum ini yang harus ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kominfo, apakah akan dialokasikan kepada penyelenggara TV berbayar atau ke operator seluler, yang mana harus dihitung keuntungan dan kerugian bagi negara sebagai pemilik spektrum frekuensi.
Perkembangan delivery layanan 5G yang terkendala dengan spektrum, memberikan ide bagai provider satelit untuk memberikan solusi internet berbasis satelit langsung kepada pengguna internet, tidak melalui operator telekomunikasi, yang mana saat ini sedang diajukan kepada dewan regulasi Amerika oleh Intelsat yang bekerjasama dengan intel.
Memuat Komentar ...