Anita Wahid: Suku dan Ras Jelaskan Asal Seseorang, bukan Cermin Karakternya

 
Anita Wahid: Suku dan Ras Jelaskan Asal Seseorang, bukan Cermin Karakternya

“Pak, aku nggak lulus UMPTN,” laporku sedih.

Dengan santai beliau menjawab :
“Ya sudah kamu ikut ujian lagi tahun depan.

Sementara itu kamu bisa kuliah ambil D1 atau D3.”

“Kuliah apa ?” tanyaku melas.

“Ambil Sastra Cina aja.

Sebentar lagi Cina kan jadi kekuatan besar di dunia.

Bagus kalau kamu punya keahlian berbahasa Cina,”ujar beliau.

Percakapan itu terjadi 22 tahun silam yang membuat saya memilih berkuliah Sastra Cina di Universitas Indonesia.

Sekarang yang dikatakan Bapak ketika itu terbukti.

Cina menjadi salah satu kekuatan besar di dunia.

Sayangnya munculnya Cina sebagai kekuatan besar dunia ini membuat banyak orang Indonesia menjadi ketakutan dan paranoid.

Mereka menciptakan narasi-narasi seakan-akan Cina akan melakukan invasi besar-besaran ke Indonesia yang mengancam kelangsungan hidup kita sebagai warga negara Indonesia secara individual dan sebagai bangsa maupun negara.

Semua ketakutan itu tidak lepas dari sejarah panjang politik identitas yang diberlakukan VOC untuk menjaga agar kaum Jawa dan keturunan Cina tidak bersatu dan menyaingi perdagangan VOC.

Kemudian dilanjutkan oleh Orde Baru yang banyak melakukan pembantaian terhadap warga keturunan Cina.

Selama masa Orde Baru berbagai stigma dan prasangka terhadap warga keturunan berkembang.

Mereka bilang, orang Cina pelit.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN