Gus Mus: Yang Pernah Ngaji Mestinya Paham Islam Nusantara

 
Gus Mus: Yang Pernah Ngaji Mestinya Paham Islam Nusantara

'Wajah' Islam Nusantara kini makin cerah. Banyak tokoh di di dunia kini sudah tidak melirik Islam di Timur Tengah yang hingga kini masih banyam terjadi keributan. Melainkan, mereka lebih tertarik ke Indonesia sebagai referensi keislaman mereka.
Setidaknya, itulah yang disampaikan KH Mustofa Bisri saat menyampaikan tausyiah di Pengajian Pitulasan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah.
“Sampean (kalian) jangan bingung, mana yang Islam mana yang bukan Islam. Sana kok membunuh orang, sini kok membunuh orang juga. Sana kok ngebom, sini kok ngebom. Itu Islam dengan sesama Islam, apa non-Islam dengan non-Islam?” ungkap ulama yang juga Rais ‘Aam PBNU itu, pada Ahad (12/7/15) waktu itu.
Tokoh kiai yang juga akrab disapa Gus Mus itu sempat merasa bingung mengenai kondisi Islam di Timur Tengah yang hingga kini masih banyak pihak yang tidak cocok dengan Saudi Arabia. Padahal, yang dianggap sebagai kiblat selama ini berada di Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia.
“Kacau-balau, antara politik dan agama sudah campur aduk ora karu-karuan. Akhirnya terjadi di negara-negara yang penduduknya mayoritas tidak muslim timbul Islamophobia. Ketika melihat orang Islam, pada ketakutan karena takut dibunuh, takut dibom,” singgung Gus Mus.
Gus Mus menambahkan, kekacauan itulah yang membuat wajah Islam ditakuti. “Pokoknya yang anti Islam semakin lama semakin meningkat gara-gara umat Islam yang tidak mencerminkan keislaman yang rahmatan lil alamin, tapi justru laknatan lil alamin,” ujar Gus Mus di hadapan ratusan hadirin.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN