Nasionalisme dan Kesederhanaan Syaikh Yasin Al-Fadani

 
Nasionalisme dan Kesederhanaan Syaikh Yasin Al-Fadani
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syaikh Yasin Al-Fadani, sosok cendekiawan muslim keturunan Sumatera Barat yang lahir di Makkah, merupakan ahli fiqih dan muhaddis (ahli hadis) terkemuka. Prestasinya dalam dunia akademik membuat beliau mendapat gelar "Musnid Al-Dunya" atau ulama ahli musnad dunia dalam keahliannya di bidang ilmu periwayatan hadis.

Ketegasan dan kecerdasan Syaikh Yasin mulai terlihat sejak sekitar tahun 1934 M. Direktur Madrasah As-Shaulatiyyah menyinggung dan merendahkan beberapa pelajar asal Asia Tenggara, terutama dari Indonesia. Maka ketika itu pula Syaikh Yasin mulai mengemukakan idenya untuk mendirikan Madrasah Darul Ulum di Makkah yang kelak disiapkan untuk para pelajar Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia.

Jadi, pendirian Madrasah Darul Ulum ini tidak lain adalah untuk menunjukkan rasa nasionalisme kepada bangsanya. Kendati madrasah tersebut merupakan gagasan baru, beberapa pelajar As-Shaulatiyyah berbondong-bondong pindah ke Madrasah Darul Ulum ini. Di sini keberhasilan Syaikh Yasin semakin terlihat. Tetapi meskipun Syaikh Yasin menjabat sebagai Wakil Direktur Madrasah Darul Ulum Makkah, namun beliau masih menyempatkan diri untuk mengajar di berbagai tempat, terutama di Masjidil Haram. Kealiman beliau semakin masyhur. Materi-materi yang disampaikan mendapat sambutan yang luar biasa, terutama dari para pelajar asal Asia Tenggara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN