Bertoleransi Pada Kelompok Intoleran

 
Bertoleransi Pada Kelompok Intoleran

Sering kita mendengar berita diberbagai daerah tentang penolakan kepada orang-orang yang memberikan ceramah propokatif yang mengarah kepada Intoleran. Lalu kemudian muncul di media bahwa penolakan itu adalah tindakan intoleran. Bagi saya, ini ada yang perlu di fahami kembali terkait esensi dari toleransi kebangsaan dan kenegaraan kita.

Toleransi dalam kebangsaan dan kenegaraan ialah untuk menjaga hubungan antar warga bangsa agar tetap hidup rukun damai dan baik. Jika toleransi dibiarkan untuk membiarkan sikap intoleran, maka bukankah itu adalah bunuh diri sexcara pelan-pelan?

Contoh penolakan pembubaran mimbar akademik yang dilakukan oleh segerombolan nir literasi seperti yang terjadi di IAIN surakarta(sumber David) beberapa waktu yang lalu adalah penanda tegas, bahwa banyak warga muslim di sekitar kita yang masih sukar menerima perbedaan. Mereka bersikap monolitik dan seolah memaksa untuk sama dengan apa yang mereka fahami.

Berbeda dengan halnya penolakan terhadap seseorang yang sudah secara gamblang/terang terangan sering menebar kebencian dan provokasi lainnya. Mereka ditolak dengan alasan yang jelas untuk tetap mengkondusifkan dan mencegah pemikiran ektrim destruktif. Sikap penolakan ini harus dilakukan. Namun, cara penolakannya harus pula dengan bahasa yang santun dan dengan alasan yang logis.

Bersyukur bahwa Kalimantan barat mempunyai masyarakat yang mempunyai jiwa toleransi yang kuat, baik dari segi suku, ras, agama dan lain-lain. Jiwa toleransi yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan barat ini, akan menjadikan masyarakat yang aman, nyaman damai dan penuh dengan kasih sayang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN