Tahun 1888 M: Penawaran Perjalanan Haji
Laduni.ID, Jakarta - Sebuah selembaran penawaran perjalanan haji dari tahun 1888 Masehi menjadi salah satu dokumen berharga yang merekam bagaimana umat Islam di Indonesia melaksanakan ibadah haji pada masa kolonial. Penawaran tersebut dikeluarkan oleh sebuah biro perjalanan yang menggunakan kapal Belanda bernama voorwaaris, kapal berbobot 2.803 ton yang khusus disedidakan untuk perjalanan ke Makkah, tanppa melayani penumpang dengan tujuan lain.
Selembaran itu memuat informasi detail, termasuk jadwal keberangkatan kapal. Tercatat, Vorrwaarts dijadwalkan berlayar dari Cilacap pada 4 April 1888 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 22 Rajab 1305 Hijriah.
Rute perjalanan yang ditawarkan juga cukup menarik, karena kapal ini tidak langsung menuju Jeddah. Sebaliknya, ia singgah di sejumlah pelabuhan besar di pesisir Jawa dan Sumatra untuk menjemput calon jamaah haji.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut melipputi Banyuwangi, Besuki, Probolinggo, Surabaya, Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon, Indramayu, Jakarta, hingga Padang. Masing-masing pelabuhan telah memiliki jadwal keberangkatan yang ditentukan dengan cermat.
Perjalanan dari Cilacap hingga Padang memakan waktu sekitar 23 hari sebelum akhirnya kapal bersiap menyebrangi Laut Merah menuju Jeddah, gerbang utama menuju Tanah Suci. Selembaran ini memberikan gambaran nyata tentang proses perjalanan haki di masa lalu yang penuh dengan perencanaan logistik dan tatanan geografis.
Memuat Komentar ...