Kisah Sunan Kalijaga Dihadang Nabi Khidir saat Hendak Pergi Haji

 
Kisah Sunan Kalijaga Dihadang Nabi Khidir saat Hendak Pergi Haji
Sumber Gambar: Dokumentasi Istimewa, Iluatrasi: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Sunan Kalijaga adalah salah satu penyebar agama Islam di tanah Jawa. Ia adalah salah satu wali yang terkenal dalam pendekatan seni dan budaya dalam meyiarkan agama Islam, sehingga banyak masyarakat jawa  yang tertarik masuk agama Islam kala itu.

Dikisahkan, suatu ketika Sunan Kalijaga berada di Malaka. Ia memiliki kehendak untuk menjalankan ibadah haji. Namun siapa sangka, seorang wali qutub, Maulana Maghribi, meminta Sunan Kalijaga untuk kembali ke Jawa. Tidak memperkenankannya untuk melanjutkan perjalanannya ke Makkah.

Larangan Maulana Maghribi terhadap Sunan Kalijaga tersebut bukan tanpa dasar. Maulana Maghribi beralasan, jika Sunan Kalijaga tetap pergi haji maka masyarakat Jawa akan keluar Islam atau kembali kafir karena pada saat itu kerajaan Demak masih dalam transisi. Runtuhnya kerajaan Majapahit menyebabkan kekacauan dan kerusuhan dimana-mana.

Lebih dari itu, Maulana Maghribi juga menyampaikan sebuah hakikat kepada Sunan Kalijaga, jika Makkah (rumah Allah) yang asli itu ada di dalam diri sendiri. Sementara, baitullah (Ka’bah) yang ada di Makkah itu hanyalah ‘batu peninggalan Nabi Ibrahim.’ Dengan demikian, ibadah haji bukan hanya sekedar perjalanan fisik ke Makkah. Akan tetapi, ibadah haji adalah ibadah metafisik-spiritual. Tentu saja hal ini tidaklah ditangkap secara tekstual oleh Sunan Kalijaga, melainkan makna yang terkandung di dalamnya.

Seseorang akan sampai di ‘Makkah sejati’ manakala mereka sanggup menjalani kematian dalam kehidupan (mati sajroning urip) dan bisa membebaskan diri dari belenggu hawa nafsu. Demikian kisah dalam Suluk Wijil yang diceritakan buku Sunan Kalijaga: Mistik dan Makrifat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN