Islam, Kristen, dan Yahudi Hidup Rukun di Palestina
Penasihat Presiden Palestina untuk Masalah Keagamaan, Mahmoud Al Habbash, dalam kunjungannya ke Jakarta sebagai salah satu pembicara dalam Forum Perdamaian Dunia ke-7, mengatakan, pemeluk Islam, Kristen, dan Yahudi selama ini hidup serasi di Palestina.
"Kehidupan kami dengan Yahudi damai. Kami hidup rukun dan selalu menjaga kehidupan serasi bersama sejak dulu, sebelum ada campur tangan Israel," kata Mahmoud Al Habbash dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
"Di wilayah Palestina banyak warga Yahudi, tapi mereka hidup bahagia dan mengaku sebagai orang Palestina, bangga pada Palestina, dan membantu warga Palestina," kata Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al Habbash seperti dilansir Antaranews.com.Mahmoud Al Habbash menjernihkan pandangan bahwa Palestina hanya milik umat Islam, padahal kenyataannya, pemeluk Kristen dan Yahudi juga menjadi penduduk Palestina dan mengalami kesulitan yang sama karena kesewenang-wenangan Israel. "Lebih dari lima juta Muslim kesulitan mencapai Al Aqsha untuk shalat, umat Kristiani pun kesulitan berziarah ke tempat suci mereka karena blokade Israel," kata Mahmoud Al Habbash.
Mahmoud Al Habbash menyampaikan bahwa umat Islam, Kristen dan Yahudi sejak lama mendiami tanah Palestina dan hidup berdampingan dengan damai, sama-sama mengalami penderitaan akibat penjajahan Israel. Perdamaian itu rusak saat Israel mencaplok wilayah Palestina pada 1947, lalu mulai memindahkan warga Yahudi ke sana secara besar-besaran dan menggusur paksa rakyat Palestina pada 1948.
Memuat Komentar ...