Kisah Pohon Soekarno yang Menghijaukan Arafah

 
Kisah Pohon Soekarno yang Menghijaukan Arafah


LADUNI.ID, Jakarta-Arafah tempat yang dilanda badai angin di daratan Makkah ternyata memiliki ikatan sejarah dengan negara Indonesia. Padang Arafah yang memiliki luas sekitar 5,5 x 3,5 km dan berlokasi kurang lebih 26 km sebelah tenggara kota Mekkah awalnya merupakan tempat yang tandus dan kering. Namun, sejak tahun 1960-an Arafah semakin terlihat hijau. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan, dikarenakan tumbuh suburnya pohon mindi di Mekah yang dikenal dengan pohon soekarno.

Pohon dengan daun yang rindang dan batang yang besar serta kokoh ini merupakan salah satu bukti eratnya hubungan bilateral kedua belah pihak. Cerita pohon Soekarno ini diawali ketika Presiden Soekarno menunaikan ibadah haji pada tahun 1960-an.

Daratan Arab Saudi memang dikenal sebagai negara dengan wilayah yang sangat gersang. Suhu udara di sana dapat mencapai 50ºC saat tengah hari. Pada saat itu, Soekarno ingin menghijaukan dataran Arafah dengan pohon yang yang mampu bertahan hidup di padang pasir. Bapak Proklamator Indonesia itu kemudian mengajukan usulan kepada Raja Arab Saudi Saud bin Abdulaziz al Salad untuk menanami Makkah dengan pohon yang rindang. Inisiatif itu kemudian menginspirasi penanaman pohon di Arafah melalui proyek kesejahteraan Wakaf (endonment) yang diprakarsai oleh Abdul Rahman Fakieh, seorang pengusaha Arab.

Saat Soekarno melaksanakan ibadah haji, ia juga membawa bibit pohon mindi untuk ditanam di sana. Pun ia juga memutuskan untuk mengirim ribuan bibit pohon mindi disertai ahli tanaman dari Indonesia untuk ditanam di sana. Akhirnya pohon mindi ditanam di lahan seluas 1.250 hektar di Arafah menggunakan tanah subur dari Indonesia dan Thailand.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN