Seputar Hari Tasyriq
Laduni.ID, Jakarta - Hari Tasyriq adalah hari istimewa yang ada pada bulan Dzulhijjah setelah Hara Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11,12, dan 13. Penamaan hari Tasyriq secara bahasa merujuk pada kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Pada hari-hari tersebut umat Islam dilarang berpuasa dan masih dapat menyembelih hewan qurban.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj menerangkan bahwa tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari.
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس
"Hari Tasyriq adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging qurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari."
Keterangan lain disebutkan dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah sebagai berikut:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِنْدَ اللُّغَوِيِّينَ وَالْفُقَهَاءِ ثَلاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ، قِيلَ: سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لأَنَّ لُحُومَ الأَضَاحِيِّ تُشَرَّقُ فِيهَا، أَيْ تُقَدَّدُ فِي الشَّمْسِ
Memuat Komentar ...