Modal Sosial
Pada dasarnya saat ini interaksi di dunia media sosial tidak berbeda jauh dengan di dunia nyata. Aspek kehidupan kita sebagai makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain yang memberlakukan etika, norma, emosi dan segala tetek-bengek nya ternyata sedikit banyaknya menerapkan hal-hal tersebut juga di dunia media sosial.
Salah satunya adalah norma tabur-tuai, siapa yang menabur kebaikkan akan menuai kebaikkan dan begitu pula sebaliknya. Saya percaya bahwa itulah yang bisa kita jadikan sebagai modal menjalankan segala urusan, apalagi bisnis, di dunia media sosial, sebuah mata uang bernama modal sosial.
Modal sosial tersebut adalah mata uang yang berasal dari reputasi kita. Kurs-nya bertambah atau berkurang berdasarkan prilaku positif atau negatif kita, seberapa besar kontribusi kita kepada komunitas online yang kita bentuk atau ikuti dan bagaimana komunitas online memandang diri kita. Kita berupaya untuk terus berkontribusi, membangun, mengelola komunitas dan terus-menerus menambah modal sosial sebesar-besarnya.
Modal sosial yang memadai, bahkan sangat besar akan menonjolkan diri kita di tengah komunitas online. Hasilnya kita akan benar-benar terkoneksi dengan berbagai kalangan yang ada di dalam komunitas yang dibangun. Dan efek domino pada gilirannya mengabarkan reputasi ke jaringan mereka juga. Orang-orang membicarakan kita karena reputasi baik yang kita miliki.
Modal sosial yang besar akan membantu kita mengembangkan pengaruh yang nyata, mengembangkan jaringan lebih banyak. Modal tipe ini bisa jadi merupakan strategi berenergi tinggi namun di sisi lain berbiaya rendah.
Memuat Komentar ...