Cara Mengelola Musibah Jadi Bahagia
LADUNI.ID, Jakarta – Saat dirundung musibah, utamanya ditinggal wafat seseorang, kita sering mengucapkan kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Kalimat ini dinamakan istirja’, atau pernyataan kembali kepada Allah.
Bila kita renungkan, sasaran kalimat ini adalah kita, bukan orang yang meninggal dunia. Dengan kata lain, kalimat itu untuk mengingatkan kita, bukan do’a untuk orang yang terkena musibah! Sedang untuk orang wafat, kita dapat doakan misalnya, “Allahummaghfir lahu war hamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu (Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, dan maafkan dia).”
Kalimat Istirja’ atau tarji' merupakan salah satu bagian dari kalimat tayyibah yang hukum membacanya adalah sunnah. Sehingga seseorang yang membaca atau melafadzkan kalimat Istirja’ akan membuat orang tersebut mendapat pahala.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Orang yang mengucapkan kalimat istirja’ tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang sabar yang patut mendapatkan kabar gembira, hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS.Al-Baqarah: 155.
Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ajarkan kalimat ini agar dibaca oleh kaum muslimin yang sedang mengalami musibah atau ditimpa marabahaya, baik besar maupun kecil disebutkan dalam
Memuat Komentar ...