Ilmu Para Abdal (12): Syaikh Abdul Qodir al-Jilani tentang Ilmu Mereka

 
Ilmu Para Abdal (12): Syaikh Abdul Qodir al-Jilani tentang Ilmu Mereka

Oleh: Nur Kholik Ridwan

Anggota PP RMINU

 

Ada tiga hal yang diwasiatkan Syaikh Abdul Qodir al-Jilani tentang para Abdal kepada murid-muridnya, yaitu: ilham, maqom-Ahwâl para Abdal, dan Af`al Alloh kepadanya. Hal ini dikemukakan dalam kitab Futûhul Ghoib (Musthofal Babil Halabi, 1973/1392), pada bagian al-Maqôlah ats-Tsâminah fît Taqorrub ilallôh”; pada “al-Maqôlah at-Tâsi`ah fîl Kasyfi wal Musyâhadah” dan “al-Maqôlah al-`Âsyiroh fîn Nafs wa Ahwâlihâ”.

Ilmu Maqom dan Ahwal Para Abdal

Syaikh Abdul Qodir al-Jailani menyebutkan bahwa maqômât (kedudukan dalam pendakian spiritual, seperti niat, taubat, sabar, faqir, tawakkal, ridho, dan lain-lain) itu milik para Abdal sedangkan ahwâl (karunia keadaan-keadaan ruhani dan kondisi spiritual, seperti keadaan takut, berharap, dan lain-lain, yang sering berganti-ganti) milik Auliyâ’ secara umum. Dengan kata lain, Abdal itu bentuk maqom tertentu di kalangan para Auliya’ yang lebih dalam dan tinggi, karena dia ada dalam kemantaban maqômât, dan tidak berubah meski ahwâl berubah-ubah.

Syaikh Abdul Qodir al-Jilani menyatakan begini:

“Sekiranya perintah batin itu tidak ada, dan yang ada (yang engkau rasakan) adalah perbuatan Alloh, maka ini memerlukan at-taslîm (penyerahan diri kepada Alloh). Bila engkau telah sampai pada hakekat kebenaran, yang disebut mahwu (tenggelam dalam tarikan Alloh) atau fanâ’ (penghancuran sifat-sifat buruk masuk ke dalam sifat-sifat baik dan masuk dalam perbuatan al-Haqq), berarti engkau berada pada maqam para Abdal” (hlm. 28)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN