Soal Tuduhan Penghadangan oleh Banser, Ini Kata Gus Yaqut
LADUNI.ID, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menegaskan, tabayyun perlu di kedepankan dalam menyikapi berbagai persoalan agar permasalahan yang samar menjadi jelas.
Gus Yaqut merujuk pada peristiwa yang terjadi di Jepara, Jawa Tengah saat salah seorang ustadz gagal berceramah namun melalui timnya mengumbar pernyataan (play victim) bahwa dirinya diancam, dihadang, diintimidasi, dan lain-lain oleh Ansor dan Banser.
Ia mengutarakan dengan tegas bahwa ustadz juga manusia. Menurutnya, bisa saja dia tergoda gemerlap panggung dunia. Mumpung ada momentum, kata Gus Yaqut, bisa saja. Ia mengungkapkan bisa juga dia tidak tahu karena manajemennya yang mengolah agar rating-nya makin naik. Karena adanya kepentingan dengan peristiwa tersebut.
“Kita nggak tahu. Cuma yang saya tahu, di NU itu mengenal konsep tabayyun. Mendudukkan perkara yang samar agar jelas. Nah, kalau ujug-ujug memberi pernyataan dihadang, diintimidasi, dipersekusi, dihalangi dan lain lain, saya menduga sekali lagi menduga, konsep indah itu belum dia kenal,” ujar Gus Yaqut, Selasa (4/9/2018) lewat akun Facebooknya.
Dari peristiwa tersebut, Gus Yaqut menyarankan sebaiknya memang dicari dulu kebenarannya lewat tabayyun, bukan asal komentar lalu membentuk laskar-laskar pembela.
“Sebagaimana makan, sebaiknya dikunyah dulu. Bukan langsung ditelan karena bisa berefek mematikan. Halnya pepatah tersebut. Ngerti ora, son?” ujarnya.
Memuat Komentar ...