Bagaimana Berita Palsu Mengelabui Otak ?

 
Bagaimana Berita Palsu Mengelabui Otak ?

Laduni.id - Berapa banyak hewan yang dimasukan Nabi Musa as ke dalam perahunya ? Jika anda menjawab dengan sejumlah angka, maka Anda salah. Nabi Nuh as yang membawa binatang ke dalam perahu, bukan Nabi Musa as.

Pertanyaan semacam itu menggambarkan bahwa kita dapat dengan mudah mengalami kebingungan dalam memproses informasi yang dibuat seakan benar. “Orang-orang lebih mengandalkan jawaban intuitif yang langsung muncul di kepala mereka, daripada merenungkan dan mengecek jawaban tersebut benar atau salah,” jelas Steve Sloman, seorang professor ilmu kognitif dari Brown University serta pemimpin redaksi jurnal Cognition.

Dalam dunia di mana berita yang menyesatkan menjadi norma baru, pertanyaan mengenai "perahu Nabi Musa" tadi menjadi penguji apakah orang-orang cukup rentan terhadap berita palsu. Kerentanan terhadap ilusi dari penjelasan yang mendalam, atau kecenderungan akan pengukuran berlebihan atas pemahaman kita.

Perilaku ini berakar dari kecenderungan kita akan kurangnya merefleksikan atau memeriksa kembali sebuah informasi, ujar Sloman. “Trik mengatasi berita palsu adalah verifikasi. Jika Anda cukup reflektif maka Anda lebih mungkin melakukan proses tersebut,” tambah Sloman.

Namun pada kenyataannya tidak semudah itu untuk melihat berita dengan fakta yang keliru, dan ini dikarenakan sifat alamiah manusia untuk menerima apa yang kita baca tanpa mempertanyakan lebih lanjut.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN